REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengakui bahwa masih banyak pekerjaannya yang belum selesai untuk membenahi sektor perikanan. Hal itu disampaikan Susi kepada wartawan dalam acara open house di kediaman resmi Menteri Kelautan dan Perikanan di Jakarta, Kamis (7/6) malam.
"Banyak yang belum selesai," kata Susi.
Menurut Susi, salah satu yang belum selesai adalah terkait dengan permasalahan illegal fishing atau penangkapan ikan secara ilegal. Selain itu, ujar dia, hal lainnya adalah masih banyak kegiatan aktivitas perekonomian domestik yang dilaporkan sebagaimana mestinya.
Ia juga mengemukakan, masih ada puluhan kapal ilegal yang putusannya sudah inkracht oleh pengadilan dan rencananya juga akan ditenggelamkan pada tahun ini. "PR-PR (pekerjaan rumah sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan) masih banyak," ucapnya.
Sebelumnya, Direktur Pusat Kajian Maritim untuk Kemanusiaan, Abdul Halim menginginkan agar pemerintah perlu lebih menyambungkan aspek hulu dan hilir dari pangan sektor kelautan dan perikanan dalam rangka menjaga stok ikan pada bulan puasa hingga lebaran mendatang.
"Pastinya bukan dengan impor (untuk menjaga stok), tapi menyambungkan usaha perikanan dari hulu ke hilir," kata Abdul Halim.
Menurut dia, jangan semua permasalahan stok pangan diserahkan kepada swasta apalagi asing, khususnya di sektor pengolahan dan pemasaran ikan nasional.