Kamis 06 Jun 2019 09:40 WIB

Beban Listrik Jakarta - Banten Turun Sampai 40 Persen

Beban listrik kembali normal pada 17 Juni.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Dwi Murdaningsih
Petugas PLN Unit Induk Pusat Pengaturan Beban (UIP2B) Gandul melakukan inspeksi harian berupa thermovisi atau pengukuran suhu panas pada paralatan kelistrikan yang ada di UIP2B Gandul Depok, Jawa Barat, Kamis (23/5/2019).
Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Petugas PLN Unit Induk Pusat Pengaturan Beban (UIP2B) Gandul melakukan inspeksi harian berupa thermovisi atau pengukuran suhu panas pada paralatan kelistrikan yang ada di UIP2B Gandul Depok, Jawa Barat, Kamis (23/5/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT. PLN (Persero) mengatakan konsumsi listrik selama libur lebaran kali ini menurun. Penurunan beban puncak bisa mencapai 40 persen.

Direktur Bisnis Regional Bagian Jawa Barat Haryanto WS mengatakan kondisi seperti ini biasa terjadi setiap tahunnya. Untuk Jakarta-Banten beban puncak pada hari normal 8.400 megawatt (Mw). Pada kondisi Lebaran beban puncak hanya 4.500 Mw.

Baca Juga

 

"Seperti biasa beban turun. Hampir 40 persen," ujar Haryanto, Rabu (5/6).

Haryanto menjelaskan di saat kondisi beban puncak menurun biasanya PLN melakukan pemeliharaan dan peremajaan pada pembangkit-pembangkit yang ada. "Ini saatnya memelihara pembangkit kita," ujar dia.

Lebih lanjut Haryanto memperkirakan, pemakaian energi listrik akan kembali naik dan normal pada satu minggu setelah Lebaran. Pihaknya pun telah menyiapkan strategi untuk bisa mengamankan kondisi tersebut agar tak ada gangguan.

"Beban naik lagi, seminggu, biasanya industri plus satu pekan. Normal lagi. Jadi tanggal 11 mulai naik tapi belum full, kalau full lagi tanggal 17. Sehingga ini kesempatan kita memelihara jaringan dan pembangkit lagi," katanya.

General Manager PLN Disjaya M Ikhsan Asaad mengatakan untuk wilayah DKI Jakarta juga terjadi penurunan beban puncak karena banyak masyarakat yang mudik serta kantor dan pertokoan yang tutup selama Lebaran. Adapun dalam kondisi normal beban puncak listrik Jakarta saat siang hari mencapai 5.100 Mw.

 

"Beban Jakarta turun sekitar 30 persen," imbuh Ikhsan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement