REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Sejumlah harga kebutuhan pokok di Tasikmalaya mengakami peningkatan menjelang Lebaran 1440 Hijriyah. Berdasarkan pantauan Republika.co.id, di Pasar Cikurubuk, Kota Tasikmalaya, Selasa (4/6), harga cabai merah meningkat hingga mencapai Rp 80 ribu-Rp 100 ribu per kilogramnya.
Salah satu pedagang di Pasar Cikurubuk, Iis (57 tahun), mengatakan, kenaikan cabai merah meningkat sepekan terakhir. Menurut dia, harga normal cabai merah yang di kisaran Rp 30 ribu per kilogram perlahan mengalami kenaikan hingga Rp 80 kilogram.
"Kemarin masih Rp 75 ribu, sekarang Rp 80 ribu. Di ujung katanya ada yang jual sampai Rp 100 ribu," kata perempuan yang sudah 36 tahun berjualan di pasar tersebut, Selasa (4/5).
Menurut dia, kenaikan harga itu karena ketersediaan barang terbatas. Warung miliknya yang biasa sehari mengambil puluhan kilogram, sepekan terakhir hanya diberikan jatah 10 kilogram.
"Barang ada, tapi sedikit pemasoknya. Jadi kurang," kata dia.
Iis menilai, cabai merah yang saat ini berada di Kota Tasikmalaya berasal dari daerah Cirebon. Selain itu, tak ada wilayah lain yang memasok cabai. Karena itu, barang di Pasar Cikurubuk kurang untuk memenuhi kebutuhan pasar.
Selain cabai merah, Iis menambahkan, harga cabai keriting dan cabai rawit juga mengalami peningkatan. Ia mencontohkan, harga cabai rawit hijau yang awalnya Rp 20 ribu saat ini dijual dengan kisaran Rp 40 ribu.
Sementara, cabai keriting yang semula dijual dengan harga Rp 20 ribu menjadi Rp 60 ribu per kilogram. Namun, untuk harga bawang merah dan bawang putih masih relatif normal, masing-masing Rp 32 ribu dan Rp 40 ribu per kilogram.
Kendati demikian, kenaikan harga-harga Lebaran tahun ini dinilai tak setinggi tahun sebelumnya. Menurut dia, pada Lebaran tahun sebelumnya, harga cabai merah mencapai Rp 120 per kilogram.
"Ini mah gimana barangnya. Karena gak ada, jadi naik harganya," kata dia.
Salah seorang pedagang lainnya, Epi (34), mengatakan, kenaikan harga kebutuhan pokok menjelang Lebaran memang sudah menjadi hal yang biasa. Sebab, permintaan masyarakat juga meningkat menjelang Lebaran.
Menurut dia, walaupun harga tinggi, pelanggan tetap membeli barang dagangannya. "Yang beli ngeluh, tetapi dibeli juga," kata dia.
Ia memprediksi, kenaikan harga itu akan tetap terjadi hingga sepekan setelah Lebaran. Sebab, masih banyak masyarakat yang akan membeli bahan pokok selama Lebaran.
Namun, menurut dia, Lebaran tahun ini barang dagangannya tak selaku tahun-tahun sebelumnya. "Ini H-1, barang masih banyak. Biasanya mah pada habis kalau besok. Saya juga enggak tahu kenapa," kata dia.