Senin 03 Jun 2019 15:23 WIB

Konsumsi Pertamax Turbo Capai 650 Ribu Liter

Pemudik lebih memilih menggunakan BBM beroktan tinggi seperti Pertamax Turbo.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolanda
Petugas Pertamina memperagakan pengisian BBM kemasan di Kios Pertamina Siaga yang akan beroperasi pada H-10 Lebaran di SPBU Rest Area KM 57, Karawang, Jawa Barat, Kamis (16/5/2019).
Foto: Antara/M Ibnu Chazar
Petugas Pertamina memperagakan pengisian BBM kemasan di Kios Pertamina Siaga yang akan beroperasi pada H-10 Lebaran di SPBU Rest Area KM 57, Karawang, Jawa Barat, Kamis (16/5/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) mencatat konsumsi pertamax turbo hingga H-2 Idul Fitri capai 650 ribu liter. Angka ini jika dibandingkan tahun lalu mengalami kenaikan 23 persen. 

VP Coorporate Communication, Pertamina, Fajriyah Usman menjelaskan kenaikan konsumsi juga terjadi di BBM beroktan tinggi jenis Pertamax dan Dex. Pertamax mengalami kenaikan 11 persen dibanding konsumsi rata-rata harian normal serta Dex tercatat mengalami kenaikan hingga 15 persen dari rata-rata harian normal. 

“Pada H-2, BBM berkualitas dan ramah lingkungan yang diproduksi Pertamina banyak diminati pemudik. BBM beroktan tinggi mampu menjaga performa mesin tetap prima sehingga mendukung untuk perjalanan jauh. BBM beroktan tinggi seperti Pertamax Turbo memiliki spesifikasi tinggi sesuai dengan kebutuhan mesin kendaraan saat ini,” ujar Fajriyah, Senin (3/6).

Ia mengatakan peningkatan konsumsi ini juga disebabkan oleh para pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi lebih banyak mengkonsumsi BBM beroktan tinggi untuk kenyamanan selama perjalanan mudik ke kampung halaman. “Kenaikan konsumsi Dex pada H-2 Lebaran bahkan lebih tinggi tujuh persen dibanding periode yang sama pada tahun lalu,” imbuh Fajriyah.

Untuk mengamankan stok BBM selama arus mudik, Pertamina terus meningkatkan ketahanan stok BBM nasional dalam kondisi lebih dari cukup di atas rata-rata stok nasional yang dipersyaratkan. “Pertamina juga menyiapkan stok yang cukup di sepanjang jalur mudik, termasuk pada 62 titik layanan tambahan Non SPBU seperti SPBU Modular maupun Kios Pertamina Siaga,” tegas Fajriyah. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement