Sabtu 01 Jun 2019 17:20 WIB

Kenaikan Harga Bahan Pokok Jelang Lebaran Terpantau Wajar

Sejumlah bahan pokok mengalami kenaikan harga karena permintaan tinggi.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Friska Yolanda
Pedagang daging melayani pembeli di los daging sapi Pasar Minggu, Jakarta, Selasa (14/5).
Foto: Republika/Prayogi
Pedagang daging melayani pembeli di los daging sapi Pasar Minggu, Jakarta, Selasa (14/5).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Warga Kabupaten Semarang diimbau tidak berbelanja kebutuhan pokok untuk Lebaran dalam jumlah yang berlebihan. Perilaku ini dikhawatirkan bisa memicu kenaikan harga kebutuhan pokok di tengah masyarakat.

“Saya imbau kalau belanja untuk kebutuhan Idul Fitri jangan umpak-umpakan (berlebihan), secukupnya saja, sebab momentum seperti ini berlaku hukum pasar,” ujarnya, usai memantau berbagai harga kebutuhan pokok di pasar tradisional di Kabupaten Semarang, Sabtu (1/6).

Baca Juga

Orang nomor satu di Kabupaten Semarang ini juga tidak mengelak, menjelang Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah kali ini, harga kelompok kebutuhan pokok masyarakat untuk keperluan berlebaran sudah melonjak. Kendati begitu, kenaikan harga tersebut terpantau masih wajar dan secara psikologis belum menembus level yang memberatkan masyarakat. 

“Yang namanya harga naik menjelang Lebaran itu sudah umum, yang tidak umum kalau kenaikannya tidak wajar,” tambahnya.

Bupati juga mengungkapkan, selain komoditas pokok, seperti beras dan gula, harga daging sapi juga mengalami kenaikan. Pun demikian dengan beberapa kebutuhan strategis lainnya, seperti bawang putih dan cabai.

Namun demikian, pasokan berbagai barang kebutuhan pokok menjelang lonjakan kebutuhan masyarakat untuk hari raya Idul Fitri kali ini tetap aman. “Sehingga bisa memberi keyakinan harga di pasaran tetap akan terkendali,” tambahnya

Perihal ini diamini oleh Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskumperindag) Kabupaten Semarang, Widada Mutiara, yang dikonfirmasi terpisah. Menurutnya, harga daging sapi di Pasar Projo, Ambarawa, saat ini mencapai level Rp 110 hingga 115 ribu per kilogram. Sedangkan harga bawang putih yang sempat melambung hingga Rp 60 ribu per kilogram, sekarang kembali mendekati level harga normal Rp 35 ribu per kilogram.

Harga telur ayam, lanjutnya, juga masih stabil dengan kenaikan yang cukup wajar di level harga Rp 21 ribu per kilogram. “Kita akan terus berkoordinasi dengan produsen untuk menjaga ketersediaan komoditas ini di pasaran,” tambah Widada.

Data Diskumperindag Kabupaten Semarang juga mencatat, hingga memasuki bulan Juni 2019 ini mencatat kenaikan harga daging ayam kampung sebesar Rp 10 ribu. Sedangkan harga daging sapi tetap.

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Peternakan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Semarang, Wigati Sunu menambahkan, Pemkab Semarang menjamin daging yang beredar di pasaran untuk kebutuhan Lebaran kali ini. Dinasnya selama bulan Ramadhan ini menyiagakan dokter hewan untuk menjamin mutu daging sapi maupun daging ayam di pasaran. Selain daging segar, berbagai olahan berbahan dasar daging juga menjadi sasaran pengawasan, mulai dari pasar tradisional hingga super market.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement