Selasa 28 May 2019 16:15 WIB

Potensi Kelangkaan Elpiji, Pertamina Gelar Operasi Pasar

Operasi pasar akan digelar untuk mencegah terjadinya kelangkaan dan harga melonjak.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Gita Amanda
Pekerja menata tabung elpiji berukuran tiga kilogram di Depot LPG Pertamina. (Ilustrasi)
Foto: Antara/Moch Asim
Pekerja menata tabung elpiji berukuran tiga kilogram di Depot LPG Pertamina. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jelang lebaran potensi terjadinya kelangkaan elpiji disiasati Pertamina dengan melakukan operasi pasar. Direktur Marketing Retail, Pertamina, Mas'ud Khamid menjelaskan apabila ada sebuah kelangkaan elpiji di suatu daerah karena diduga adanya penimbunan, maka Pertamina langsung akan melakukan operasi pasar.

Mas'ud mengatakan untuk melakukan operasi pasar dan mencegah terjadinya kelangkaan dan harga elpiji tiga kilogram yang melonjak, Pertamina tak segan akan membanjiri pasar dengan pasokan.

Baca Juga

"Kalau sampai ada yang nimbun, pasti langsung saya banjiri pasokan agar timbunan mereka gak laku," ujar Mas'ud di Kantor Pertamina, Senin (27/5) malam.

Mas'ud juga menjelaskan saat ini Pertamina sedang melakukan penataan pangkalan elpiji. Untuk saat ini yang sudah beres penataanya ada di wilayah Jawa Tengah. Mas'ud menjelaskan cara satu desa satu pangkalan akan memudahkan Pertamina untuk mengawasi stok elpiji.

Ia menjelaskan dengan cara ini juga perusahaan bisa langsung mendapatkan laporan daerah mana yang mengalami kelangkaan, maka bisa langsung dideteksi bagaimana kondisi pasokan satu pangkalan tersebut. "Ini kita ada program one village one outlet elpiji, jadi tiap desa harus ada satu outlet atau pangkalan elpiji. Nah sehingga kalau desa itu tiba-tiba langka kita bisa cek pangkalannya siapa," ujar Mas'ud.

Mas'ud juga menjelaskan total pangkalan saat ini ada 3.400 pangkalan yang siaga untuk memasok elpiji baik tiga kilogram, lima kilogram maupun dua belas kilogram. Ia menjelaskan pangkalan ini akan berada di wilayah yang menjadi lokasi tujuan mudik dan tujuan wisata.

Daerahnya sendiri kata Mas'ud wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah. "Kita siagakan pangkalan. Untuk pasokan sendiri, satu pangkalan bisa lima lot per hari atau 2.500 tabung per hari," ujar Mas'ud.

Senior Vice Presiden Retail, Jumali menjelaskan bahwa Pertamina tidak akan segan untuk menjatuhkan sanksi kepada pangkalan resmi Pertamina yang melakukan penimbunan elpiji. Jumali menjelaskan sanksi bisa pada sampai pencabutan izin operasi.

"Kalau ketahuan ya ada sanksi ketangkap polisi. Kalau itu rekanan pertamina agen pertamina kita kasih sanksi, tutup," ujar Jumali dilokasi yang sama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement