REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Manager Unit Pelaksana Proyek Ketenagalistrikan (UPPK) Flores, PT PLN (Persero) Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur, Simi Lapabesi, mengemukakan pihaknya segera membangun jaringan listrik untuk 51 desa yang menyebar di Pulau Flores.
"Para kontraktor pelaksana pembangunan jaringan listrik pada 51 desa di Flores saat ini sudah mempersiapkan diri untuk segera memulai pekerjaannya," katanya di Kupang, Senin (27/5).
Simi menjelaskan puluhan jaringan listrik desa itu menyebar di antaranya Kabupaten Manggarai Timur sebanyak 27 desa, Kabupaten Manggarai 9 desa, dan 4 desa di Kabupaten Ende. Selain itu, 2 desa di Kabupaten Manggarai Barat, 5 desa di Kabupaten Nagekeo, dan di Kabupaten Sikka sebanyak 4 desa.
"Pengerjaan jaringan listrik ini siap dilakukan dengan target terealisasi semuanya di 2019 ini untuk mengejar rasio elektrifikasi," tandasnya.
Sebelumnya, General Manager PT PLN (Persero) Wilayah Provinsi NTT, Ignatius Rendroyoko, mengatakan pihaknya terus menggenjot pembangunan listrik di desa-desa untuk mengejar ketertinggalan rasio elektrifikasi listrik yang tercatat hingga Maret 2019 baru mencapai 71 persen.
"Target kami rasio elektrifikasi di NTT akan naik menjadi 90 persen di akhir 2019, dan terus ditingkatkan setiap tahun menjadi 100 persen sehingga seluruh desa di NTT akan menikmati listrik," katanya.
Ia menjelaskan, hingga saat ini, pihaknya telah melistriki sebanyak 478 desa dari total jumlah desa di provinsi berbasiskan kepulauan yang belum berlistrik sekitar 1.200 desa. Rendroyoko mengakui adanya kendala yang dihadapi di lapangan. Untuk itu sinergi bersama pemerintah kabupaten maupun masyarakat sangat dibutuhkan untuk kelancaran pembangunan listrik desa.
"Seperti butuh kerelaan masyarakat agar pohonnya bisa ditebang untuk dilalui jaringan, maupun sedikit lahan untuk penancapan tiang listrik mengingat PLN harus kerja cepat agar listrik segera dinikmati masyarakat," katanya.