Senin 27 May 2019 11:16 WIB

Kemendes Dorong Cashless Payment Masuk Daerah Transmigrasi

Cashless prayment system ini diharapkan dapat memperbaiki pengelolaan keuangan.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Dwi Murdaningsih
Pemberdayaan Masyarakat Desa Rumah Zakat. Sekjen Kemendes PDT dan Transmigrasi, Anwar Sanusi (kiri) menyampaikan paparan ssat diskusi terkait Pemberdayaan Desa di Jakarta, Selasa (15/1/2019).
Foto: Republika/ Wihdan
Pemberdayaan Masyarakat Desa Rumah Zakat. Sekjen Kemendes PDT dan Transmigrasi, Anwar Sanusi (kiri) menyampaikan paparan ssat diskusi terkait Pemberdayaan Desa di Jakarta, Selasa (15/1/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Anwar Sanusi mengatakan program transmigrasi menjadi salah satu solusi bagi perkembangan Indonesia. Ia pun mengarahkan program cashless payment atau pembayaran digital agar masuk ke daerah transmigrasi.

Anwar mengatakan, ia telah meninjau BUMDes dan pasar-pasar yang sudah dibantu dengan mengembangkan penggunaan cashless payment. Ia menilai, pembayaran secara digital ini bisa mengembangkan digital ekonomi di daerah transmigrasi.

Baca Juga

"Cashless ini ternyata mendapat respons masyarakat dengan baik. Sehingga ke depan kita akan arahkan ke cashless," kata Anwar, dalam keterangan resmi yang diterima Republika.co.id, Ahad (26/5).

Ia melanjutkan, penerapan cashless prayment system ini diharapkan dapat memperbaiki pengelolaan keuangan ataupun data mining. Selama ini, kedua hal tersebut menjadi kelemahan dan harus ditingkatkan khususnya di desa-desa wilayah kawasan transmigrasi.

Saat ini, wilayah transmigrasi sudah menjadi pusat-pusat pertumbuhan di Pulau Jawa. Anwar mengatakan, transmigrasi memberikan kontribusi yang baik bagi berdirinya dua provinsi, puluhan kabupaten, ratusan desa dan kecamatan.

"Jadi, dalam berbagai aspek, transmigrasi telah menjadi semacam ikon penting bagi pembangunan industri, bahkan menjadi inspirasi bagi negara tetangga untuk mengembangkan hal yang sama," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement