REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Harga minyak jatuh pada penutupan perdagangan Kamis (23/5) karena investor memantau prospek perdagangan global dan data manufaktur Amerika Serikat. Data manufaktur yang mengecewakan dan ketegangan perdagangan global yang bertahan lama menyebabkan kekhawatiran investor terhadap lambatnya pertumbuhan ekonomi global dan berkurangnya permintaan minyak mentah.
IHS Markit Flash Indeks Pembelian Manajer Manufaktur (PMI) yang disesuaikan secara musiman tercatat 50,6 pada Mei. Rasio ini turun dari 52,6 pada April, yang menandai level terendah sejak September 2009.
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli turun 3,51 dolar AS menjadi menetap pada angka 57,91 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange. Sedangkan minyak mentah Brent untuk pengiriman Juli turun 3,23 dolar AS ditutup menjadi pada 67,76 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.