Kamis 23 May 2019 20:47 WIB

Transaksi Nontunai Tol Solo-Ngawi Capai 98,85 Persen

Rata-rata permasalahan ada pada pengendara mobil pribadi dimana saldo tidak cukup.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Budi Raharjo
Sejumlah kendaraan melintasi di jalan Tol Solo Ngawi. (ilustrasi)
Foto: Antara/Zabur Karuru
Sejumlah kendaraan melintasi di jalan Tol Solo Ngawi. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Volume transaksi nontunai di jalan tol Solo-Ngawi mencapai 98,85 persen per 20 Mei 2019. Sisanya, 1,15 persen masih menggunakan transaksi secara tunai.

Kepala Tim Sistem Pembayaran, Pengeluaran Uang Rupiah, Layanan dan Administrasi, Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Solo, Bakti Artanta, mengatakan, di wilayah kerja KPw BI Solo terdapat lima gerbang tol nontunai yang dioperasikan oleh PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN) bekerja sama dengan enam bank yakni Bank Mandiri, BNI, BRI, BTN, Bank Jateng, dan BCA.

Kelima gerbang tol tersebut yakni, gerbang tol Colomadu, gerbang tol Ngemplak, gerbang tol Karanganyar, gerbang tol Sragen, dan gerbang tol Ngawi. "Kami sejak awal transaksi nontunai mendekati 100 persen. Tetapi selalu ada kendala, seperti jaringan bermasalah sehingga mau tidak mau ada tunai," kata Bakti kepada wartawan di Solo, Kamis (23/5).

Pada Januari 2019, volume transaksi nontunai di lima gerbang tol tersebut rata-rata sudah mencapai 99,03 persen. Namun, pada Februari dan Maret turun ke angka masing-masing 98,46 persen dan 97,87 persen. Kemudian pada April kembali mengalami peningkatan menjadi 98,61 persen.

Bakti menjelaskan, berdasarkan evaluasi dari PT JSN, BI KPw Solo dan perbankan, rata-rata permasalahan terletak pada pengendara mobil pribadi dimana saldo di kartu elektronik tidak cukup. Sedangkan pengendara bus atau kendaraan instansi biasanya sekali top up nominalnya sampai Rp 1 juta sehingga saldonya kerap mencukupi.

Jika pengemudi melakukan top up di gerbang tol, maka konsekuensinya waktu lebih panjang sehingga menimbulkan antrean. Terlebih, pada arus mudik dan arus balik Lebaran 2019 ini kendaraan yang melintasi jalan tol Solo-Ngawi diprediksi mengalami peningkatan signifikan hingga puluhan ribu kendaraan per hari.

"Solusinya, edukasi akan kami lakukan, kami akan membuat baliho di beberapa tempat agar melakukan top up sebelum gerbang tol. Kami juga akan membuat Top Up Center di rest area," imbuh Bakti.

Layanan Top Up Center akan diselenggarakan di rest area 519, rest area 538 dan rest area 575. Nantinya, enam bank penerbit kartu elektronik tersebut akan dilibatkan. Selain itu, di rest area juga terdapat minimarket yang melayani top up kartu elektronik.

"Kami akan menyiapkan EDC, kartu dan sarana top up. Sarana top up kerja sama perbankan dengan JSN. PT JSN sudah menyediakan tenaga Top Up Center," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement