Selasa 21 May 2019 09:34 WIB

Antam Gandeng Industri Cina untuk Pengembangan Hilirisasi

Bersama perusahaan Cina, Antam menggarap proyek nikel di Papua.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolanda
Aktivitas pertambangan nikel.
Foto: republika
Aktivitas pertambangan nikel.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Aneka Tambang Tbk menggaet dua perusahaan asal Cina yang sudah melakukan banyak proyek hilirisasi. Dengan menggaet perusahaan tersebut, harapannya proyek-proyek hilirisasi Antam bisa lebih optimal.

Direktur Utama Aneka Tambang Arie Prabowo Ariotedjo mengatakan akan meneken head of agreement (HoA) dengan Shandong Xinhai, produsen feronikel terbesar di Cina. Rencananya, perusahaan tersebut bersama Antam akan menggarap proyek nikel di Pulau Gag, Papua.

Baca Juga

"Setelah Lebaran semoga kami sudah bisa HoA, lalu tida bulan setelahnya kami ada rencana untuk membuat joint venture agreement," ujar Arie di Patio Venue, Senin (20/5) malam.

Ia menjelaskan kapasitas produksi proyek ini akan bisa menampung 40 ribu ton feronikel dan 600 ribu ton stainless steel. Proyek ini ditaksir akan menghasilkan investasi sebesar 1,2 miliar dolar AS.

Selain dengan Shandong Xinhai, Arie menjelaskan perusahaan juga menggaet Zhejiang Huayou Cobalt Company. Perseroan berencana membangun pabrik yang memproses nikel menjadi katoda untuk bahan baku baterai.

Arie menjelaskan Antam akan mengerjakan proyek senilai 12 miliar dolar AS ini juga bersama dengan induk holding, PT Indonesia Asahan Alumina (Inalum). "Nantinya juga akan ada JV bersama dengan Inalum juga. Untuk kapasitas produksi masih akan kita bahas lebih lanjut. Tapi investasi sekitar 6 sampai 12 miliar dolar AS," tambah Arie.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement