Rabu 15 May 2019 20:05 WIB

Pendidikan Daerah Tertinggal Perlu Pendekatan Teknologi

Kemendes PDTT menggandeng Zenius Education menghadirkan teknologi pendidikan.

Jaringan internet 5G. Ilustrasi
Foto: BBC
Jaringan internet 5G. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Teknologi harus didekatkan ke daerah-daerah tertinggal. Direktur Pengembangan Sumber Daya Manusia Kemendes PDTT Priyono mengatakan keberadaan teknologi dapat membantu memajukan pendidikan di sana.

Priyono mengatakan kondisi pendidikan di beberapa daerah tertinggal khususnya yang terletak di perbatasan Indonesia memerlukan perhatian khusus. Karena mutu pelayanan pendidikan rendah, angka putus sekolah tinggi, sarana prasarana yang belum memadai dan minim pengajar.

Baca Juga

"Oleh sebab itu upaya percepatan pendidikan di daerah tertinggal harus melalui pendekatan teknologi," kata Priyono.

Teknologi diharap mampu menyelesaikan beberapa masalah yang dihadapi daerah tertinggal seperti kekurangan guru. Kemendes PDTT pun bekerja sama dengan perusahaan edukasi digital Zenius Education untuk mengembangkan pendidikan berbasis teknologi di daerah tertinggal.

Dalam proyek percontohan, sekolah-sekolah terpilih akan dipasangkan server Zenius Prestasi yang bisa diakses tanpa menggunakan internet. Di dalamnya terdapat soal-soal dan materi pelajaran. Saat ini proyek tersebut dilakukan di Sambas untuk siswa kelas 6 dan 9.

"Di daerah tertinggal sudah banyak masyarakat menggunakan telepon pintar, namun tidak semua tempat dapat mengakses internet," kata dia.

Dengan server tersebut maka satu guru dapat mengajar beberapa kelas. Direktur Perencanaan dan Identifikasi Daerah Tertinggal Rafdinal mengatakan desa tertinggal bisa menggunakan dana desa untuk operasional sekolah.

"Seandainya di sana kurang guru, maka memungkinkan mereka membeli server zenius dengan dana desa asalkan ada musyawarah dengan pemangku kepentingan desa," kata dia.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement