Selasa 14 May 2019 20:10 WIB

Penurunan Tarif Batas Atas Tiket Makin Menekan Maskapai

Maskapai mau tak mau harus mencari biaya lain yang harus ditekan akibat TBA turun.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolanda
Pesawat Garuda Indonesia
Foto: AP PHoto
Pesawat Garuda Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebijakan pemerintah menurunkan tarif batas atas (TBA) tiket pesawat gingga 12 sampai 16 persen tampaknya membuat maskapai harus memikirkan cara intuk bertahan di tengah biaya operasional semakin tinggi. VP Corporate Secretary Garuda Indonesia Ikhsan Rosan mengatakan kebijakan itu justru membuat Garuda semakin tertekan. 

"Penetapan TBA sudah tiga tahun yang lalu tidak ada perubahan atau penyesuaian. Sementara selama dua tahun lebih, biaya semakin meningkat. Harga avtur dunia naik, nilai tukar rupiah naik, apalagi biaya lain makin meningkat," kata Ikhsan kepada Republika.co.id, Selasa (14/5). 

Baca Juga

Dengan kondisi itu, Ikhsan mengatakan struktur biaya Garuda harus bermain di sekitar TBA. Namun saat ini, pemerintah justru menurunkan TBA yang pada akhirnya semakin menekan maskapai.

Ikhsan menegaskan, mau tidak mau saat ini Garuda harus kembali mencari biaya lain yang harus ditekan untuk menyesuaikan penurunan TBA tiket pesawat. "Nah kita memang harus menekan biaya untuk bisa bertahan hidup," tutur Ikhsan. 

Meskipun begitu, Ikhsan menegaskan biaya yang tidak bisa ditekan berkaitan dengan unsur keselamatan dan kesejahteraan karyawan. Kedua hal itu, kata Ikhsan, tidak boleh diganggu gugat. 

Ikhsan memastikan ada kemungkinan Garuda akan mengacu kepada biaya lain untuk ditekan lagi. "Misalnya pelayanan mungkin akan kita sesuaikan. Layanan kita kan full service mungkin berkaitan dengan layanan full service kita sesuaikan dengan penekanan TBA ini," jelas Ikhsan. 

Sementara itu, maskapai lainnya yakni Lion Air juga harus bertahan ditengah tekanan biaya operasional saat ini. Managing Director Lion Air Group Daniel Putut menilai seharusnya semua supporting airlines juga di turunkan. 

"Ini seperti sewa di bandara, tarif pelayanan pada navigasi, BBM, pajak dihapuskan, pemerintah menekan mata uang dolar AS dan lain-lain," tutur Daniel. 

Pada dasarnya, Daniel mengharapkan ketika penurunan TBA efektif berlaku lusa (16/5), tidak hanya insentif yang diberikan kepada maskapai. Tetapi, lanjut Daniel, lebih kepada mengurangi atau menurunkan biaya-biaya operasional yang maskapai tanggung. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement