REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Tentara Nasional Indonesia (TNI) menyatakan siap mendampingi dan mengawal program selamatkan rawa sejahterakan petani (Serasi). Program ini tengah berjalan di tiga selatan, yakni Kalsel, Sumsel dan Sulsel.
Penegasan ini disampaikan Asisten Teritorial Kepala Staff Angkatan Darat, Mayjen TNI Bakti Agus Fajari saat menemui para kelompok tani yang lahannya masuk dalam program serasi, pada Senin (13/5) di desa roh alam 8, Barabai, Kalsel. Mendengar itu, para petani mengaku senang, karena kehadiran TNI akan mengayomi masyarakat setempat.
Alasannya, selama ini dalam mengolah lahan pihaknya memang sudah bersinergi dengan para babinsa. "Tambah semangat dan tambah senang pak", katanya merespon penegasan mayjen TNI, Bakti Agus Fajari.
Dialog berlangsung di saung petani. Acara dihadiri dirjen PSP Kementan, Sarwo Edhy serta Gubernur Kalsel Sahbirin selaku tuan rumah. Dalam kesempatan ini dirjen PSP Kementan memaparkan apa yang telah dicapai tim serasi di Kalsel tiga bulan terakhir dalam melaksanakan kegiatannya.
Dijelaskan Sarwo Edhy, pihaknya optimis serasi segera dapat terwujud karena sinergitas yang telah terbangun antara pusat, provinsi, TNI dan yang utama adalah kesediaan petani yang turut terlibat dalam proses kerja awal ini, yaitu normalisasi aliran sungai agar tak meluap saat musim hujan dan kering, atau habis saat kemarau.
Sarwo menjelaskan, serasi disiapkan untuk meningkatkan indeks pertanaman dari semula setahun sekali tanam dan panen, menjadi setahun tiga kali tanam dan tiga kali panen. Proyeksi lahan dalam program serasi di Kalsel adalah 250 ribu hektar. Untuk tahun 2019 ini pihaknya fokus pada 150 hektar terlebih dahulu, dengan target Juni mendatang petani sudah bisa menanam.
Secara terpisah, direktur perluasan dan perluasan lahan PSP Kementan, indah Megawati mengaku semakin optimis pekerjaannya dapat selesai sesuai target. "Ini jika melihat support gubernur, TNI dan tak kalah penting adalah para kelompok tani yg kini semakin antusias lahannya masuk dalam program serasi. Alasan ini Indah mengaku memberi anggaran khusus kepada para kelompok tani yg ingin turut dalam proses normalisasi tata kelola air agar tak meluap dan merendam lahannya saat musim penghujan namun kering kerontang saat kemarau tiba.
"Biasa nya, bulan mei seperti ini air sudah mulai menghilang, tapi Alhamdulillah, bapak bisa lihat sendiri, air sungainya masih tergenang", kata Indah kepada wartawan.