Jumat 10 May 2019 15:48 WIB

Tingkatkan Kunjungan Wisman, Menhub Bahas Ini dengan Menpar

Menhub dorong penerbangan dalam negeri menjemput wisman di luar negeri.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolanda
Kunjungan Wisman Turun: Sejumlah kapal pesiar surfing Mentawai berada di dermaga Batang Arau, Padang, Sumatera Barat, Selasa (5/3/2019).
Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Kunjungan Wisman Turun: Sejumlah kapal pesiar surfing Mentawai berada di dermaga Batang Arau, Padang, Sumatera Barat, Selasa (5/3/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi hari ini (10/5) melakukan pertemuan dengan Meteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya. Budi mengatakan pertemuan tersebut untuk membahas mengenai upaya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan macanegara (wisman) ke Indonesia. 

"Jadi kita mau bagaimana cara memindahkan penumpangnya yang sekarang ini ada di Thailand, Malaysia, dan Singapura bisa bisa diangkut ke kita (Indonesia)," kata Budi di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jumat (10/5). 

Budi menjelaskan saat ini jarak jumlah wisman di Indonesia dengan Malaysia, Singapura, dan Thailand cukup banyak. Secara fakta, kata Budi, wisman di Thailand mencapai 40 juta orang, sementara Indonesia baru mau mendekati 20 juta orang. 

Untuk itu, Budi menegaskan pemerintah akan mengupayakan menarik wisman yang ada di Malaysia, Singapura, dan Thailand ke Indonesia. "Jumlah di sana belum ke mana-mana berarti itu belum tertarik. Selisihnya bisa dibuat untuk Jakarta. Kita akan mendorong penerbangan kita untuk menangkap itu," jelas Budi. 

Budi mengakui dirinya tidak setuju jika mengupayakan penambahan penerbangan internasional diteruskan hingga ke Indonesia menuju Jakarta atau Bali. Dia lebih menyetujui penerbangan dalam negeri justru yang menjemput wisman di Malaysia, Singapura, dan Thailand dengan memperbanyak rutenya. 

Mengenai rencana tersebut, Budi mengatakan masih akan membahas lebih lanjut terutama dengan maskapai. "Lagi kita bicarakan (dengan maskapai). Justru ide ini nanti kita ajak maskapai," tutur Budi. 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement