Jumat 10 May 2019 12:17 WIB

Bio Farma Perkuat Lini Bisnis Life Science

Bio Farma akan memproduksi blood product, diagnostic dan biosimilar.

Petugas melakukan pengemasan vaksin di laboratorium milik PT Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Jumat (23/11/2018).
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Petugas melakukan pengemasan vaksin di laboratorium milik PT Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Jumat (23/11/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Bio Farma terus memperkuat Lini Bisnis Life Science dengan memproduksi blood product, diagnostic dan biosimilar. Hal ini seiring dengan kepercayaan berbagai pihak yang diberikan kepada Bio Farma.

Bio Farma sebelumnya telah mendapatkan kepercayaan dari berbagai lembaga dunia antara lain Bill & Melinda Gates Foundation, UNICEF, PATH, WHO. Baru-baru ini Bio Farma mendapat kepercayaan dari Islamic Development Bank (IsDB).

Baca Juga

IsDB mempercayai Bio Farma dalam pengembangan teknologi transfer vaksin untuk kemandirian di negara anggota OKI. Bio Farma Islamic Development Bank (IsDB) dalam kaitan dengan IsDB Vaccine Alliance  untuk berbagi mengenai technology transfer dan pangsa pasar Vaksin di dunia.

photo
Petugas membawa produk Vaksin yang akan diekspor di PT Bio Farma, Kota Bandung, Jumat (21/9).

Direktur Utama Bio Farma M. Rahman Roestan, menyampaikan bahwa saat ini Bio Farma telah menguasai pangsa pasar vaksin dalam negeri. “Untuk vaksin kami sudah banyak mendapatkan kepercayaan dari berbagai lembaga dunia, dalam jangka panjang dan bisnis kedepannya, Bio Farma akan bertransformasi menjadi perusahaan Life science dengan memproduksi blood product, diagnostic dan biosimilar," ucap dia.

Pada pertengahan Agustus 2018 Insitute de Maroc (IPM) juga telah berkomitmen dalam mengembangkan project untuk membangun fasilitas produksi serum dan vaksin. Adapun serum yang diinginkan oleh pihak Maroko antara lain Anti Bisa Ular, sedangkan untuk vaksin adalah DTP-HB-Hib (Pentabio) dan BCG.

Fasilitas tersebut dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan nasional pada jangka pendek dan jangka panjang untuk memenuhi kebutuhan regional Afrika. Kerjasama yang dimaksud adalam transfer teknologi dalam downstream process produksi vaksin , dengan produk Lifescience.

“Sekarang, selain produk vaksin generasi terbaru, produk kategori lifescience, blood product dan biosimilar telah ada dalam pipeline riset kami," ucap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement