REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kimia Farma (Persero) Tbk akan segera menerbitkan obligasi senilai Rp 1,5 triliun. Direktur Utama Kimia Farma, Honesti Basyir, mengungkapkan, penerbitan obligasi ini bertujuan menekan beban keuangan yang mengalami peningkatan pada triwulan pertama 2019.
"Dengan demikian laba dapat tumbuh positif pada kuartal berikutnya," ujar Honesti dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2018, Selasa (7/5).
Rencananya, penerbitan obligasi akan dilakukan dalam tahap. Tahap pertama ditawarkan senilai Rp 1 triliun dan tahap kedua ditawarkan senilai Rp 500 miliar. Sedangkan tenornya ditetapkan dalam kisaran 3-5 tahun.
Kimia Farma juga telah menunjuk dua perusahaan sekuritas sebagai penjamin emisi, yaitu Mandiri Sekuritas dan BNI Sekuritas. Saat ini, Kimia Farma tengah memproses perijinan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk penerbitan obligasi tersebut.
Untuk diketahui, Kimia Farma mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 4,2 triliun. Dana tersebut diperoleh dari kas internal sebesar 30 persen dan pendanaan luar sebesar 70 persen. Dari alokasi belanja modal itu, sebesar Rp 2,5 triliun digunakan untuk ekspansi anorganik dan Rp 1,7 triliun untuk ekspansi organik.