REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gojek menegaskan saat ini tetap melanjutkan penggunaan aturan biaya jasa sesuai Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 348 Tahun 2019 yang berarti terdapat kenaikkan tarif yang dibebankan kepada pengguna. Meski masih memberikan diskon, Vice President Corporate Communication Gojek Michael Reza Say menilai penerapan diskon tidak bagus untuk keberlangsungan usaha jangka menengah dan panjang.
"Subsidi berlebihan untuk promosi (diskon tarif) memberikan kesan harga murah, namun hal ini semu karena promosi tidak dapat berlaku permanen," kata Michael kepada Republika, Senin (6/5).
Dia menjelaskan, subsidi berlebihan melalui diskon tersebut dalam jangka panjang akan mengancam keberlangsungan industri. Michael menuturkan hal tersebut akan menciptakan monopoli dan menurunkan kualitas layanan dari industri itu sendiri.
Michael mengatakan ancaman terhadap keberlangsungan industri pada akhirnya dapat berdampak negatif bagi para pengemudi ojek daring. "Dapat mengakibatkan hilangnya peluang pendapatan bagi para mitra driver yang tentunya sangat ingin kami hindari," tutur Michael.
Untuk itu, Michael menegaskan Gojek ingin menjaga keberlangsungan industri penyedia jasa ojek daring. Dengan begitu, dia menilai para pengemudi Gojek terus mendapatkan sumber penghasilan yang berkelanjutan.
Jika hal tersebut terwujud, Michael mengatakan akan berdampak positif pula bagi para pengguna ojek daring. "Para konsumen terus dapat menikmati layanan aman, nyaman, dan berkualitas," ujar Michael.
Sebelumnya, Gojek sudah memberlakukan uji coba tarif baru sesuai KM Nomor 348 Tahun 2015 di lima kota besar. Berdasarkan hasil pantauan dan evaluasi selama tiga hari pertama pemberlakuan tarif tersebut, Gojek mengalami penurunan permintaan ojek daring yang cukup signifikan berdampak pada penghasilan para pengemudi ojek daring.
Meskipun begitu, saat ini Gojek masih menerapkan aturan tersebut. Michael mengatakan akan terus melaporkan perkembangan terkait uji coba tarif kepada pemerintah untuk dapat saling memberikan dan menerima masukan.
"Kami berharap dapat bersama-sama menciptakan industri yang sehat, sehingga dapat terus mempermudah hidup konsumen serta menjaga pendapatan dan kesejahteraan driver yang berkesinambungan," ungkap Michael.