Jumat 03 May 2019 08:58 WIB

Gopay Sediakan Layanan Investasi Reksa Dana

Pengguna Gopay bisa berinvestasi reksa dana mulai dari Rp 10 ribu.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Aplikasi Gopay.
Aplikasi Gopay.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manfaat Gopay sebagai alat pembayaran digital kian luas. Bukan sekadar kebutuhan harian, mobile payment (uang elektronik) kini bisa digunakan untuk berinvestasi reksa dana.

Penambahan layanan transaksi tersebut seiring dengan terjalinnya kerja sama antara Gopay dengan platform Bibit.id sebagai bagian dari pengembangan investasi reksa dana online mulai awal Mei 2019.

Baca Juga

Managing Director Gopay Budi Gandasoebrata mengatakan sejak awal awal dibentuk Gopay memiliki misi untuk menjadi jembatan bagi masyarakat Indonesia dapat mengakses ke layanan jasa keuangan. Hal ini akan terus dijalankan melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk 28 institusi keuangan yang telah bekerja sama dengan Gopay.

"Inovasi yang kami hadirkan melalui kolaborasi ini dapat semakin memudahkan masyarakat Indonesia untuk berinvestasi," ujarnya dalam keterangan tulis yang diterima Republika, Jumat (3/5).

Menurutnya investasi pengguna Gopay bisa berinvestasi reksa dana melalui platform Bibit.id mulai dari Rp 10 ribu. Adapun keuntungan lain yang diperoleh investor saat menggunakan Gopay adalah tidak adanya pengenaan biaya transfer saat melakukan pembelian reksa dana lewat akun bank.

"Layanan ini sekaligus menjadi pembeda antara Gopay dengan aplikasi sejenis.

Hal ini menjadi sangat penting mengingat biaya transfer hingga sebesar Rp 6.500 masih sering membebani investor individu yang baru mulai berinvestasi rutin dengan modal kecil," ungkapnya.

Kehadiran Gopay yang merupakan bagian dari layanan serta ekosistem Gojek di bidang investasi kian mengukuhkan sebagai mobile payment paling populer di masyarakat Indonesia.

Hasil studi lembaga riset YouGov terkait payment methods di Indonesia yang dirilis Januari 2019 mecatatkan penggunaan Gopay mencapai 80 persen. Menempatkannya sebagai mobile payment paling sering digunakan masyarakat Indonesia, jauh di atas kompetitornya.

Para kompetitor antara lain OVO yang dalam riset tersebut tercatat 60 persen, Paypal 54 persen, T-Cash (Link Aja) 46 persen, dan DOKU Wallet 14 persen. Riset tersebut melibatkan 1.500 responden.

Lembaga riset independen asal Singapura, FT Confidential Research juga mengumumkan hasil serupa. Gopay menjadi aplikasi pembayaran online paling populer di Indonesia karena digunakan oleh hampir tiga perempat pengguna pembayaran seluler sampai akhir 2018.

Persentasenya mencapai lebih dari 75 persen. Sebaliknya kompetitor terdekat yang ada di posisi dua digunakan oleh sebesar 42 persen.

Hal tersebut mengingat Gopay bisa digunakan untuk beragam transaksi. Budi mengistilahkan, mulai beli gorengan, ngopi di kafe, sampai beli produk investasi bisa dilakukan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement