REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Menjelang bulan puasa, harga telur dan ayam potong di pasar tradisional di Kota Cirebon merangkak naik. Hal itu terungkap saat Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Cirebon menggelar sidak ke Pasar Pagi Kota Cirebon, Kamis (2/5).
Seorang penjual daging ayam potong di Pasar Pagi, Kota Cirebon, Sutrisno, menyebutkan, harga daging ayam potong saat ini sudah mencapai Rp 36 ribu per kg. Pada pekan lalu, harga tersebut masih mencapai Rp 34 ribu per kg.
"Naiknya sedikit-sedikit," kata Sutrisno.
Sutrisno memperkirakan, harga daging ayam potong akan terus naik hingga pekan pertama Ramadhan. Pasalnya, permintaan komoditas tersebut biasanya tinggi di masa-masa tersebut.
Selain daging ayam potong, harga telur ayam juga sudah naik kembali. Sebelumnya, harga telur dijual seharga Rp 23 ribu per kg. Namun saat ini sudah naik menjadi Rp 25 ribu per kg kg.
"Harga telur dari peternaknya sudah naik. Jadi ya kita juga ikut naik," tutur seorang pedagang sembako di Pasar Pagi, Wawan.
Tak hanya daging ayam potong dan telur ayam, harga bawang putih juga hingga saat ini masih tinggi, yakni Rp 60 ribu per kg. Harga itu masih bertahan sejak sekitar dua pekan terakhir dari harga sebelumnya yang mencapai Rp 40 ribu per kg.
Sementara itu, Ketua TPID Kota Cirebon yang juga Sekda Kota Cirebon, Asep Dedi, menilai, kenaikan harga saat ini masih dalam batas wajar. "Tidak ada lonjakan harga yang terlalu tinggi," kata Asep.
Meski demikian, Asep menyatakan, TPID Kota Cirebon tidak tinggal diam. Beberapa hari yang, pihaknya sudah menggelar pasar murah produk pangan. Kegiatan serupa juga akan digelar di sejumlah titik yang tersebar di lima kecamatan yang ada di Kota Cirebon.