Rabu 01 May 2019 12:38 WIB

Kuartal I 2019, Wika Catat Laba Bersih Rp 341 Miliar

Wiajaya Karya mencatat laba bersih Rp 341 miliar atau tumbuh 58,45 persen yoy

Rep: Novita Intan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) didampingi Menteri BUMN Rini Soemarno (ketiga kanan), Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (kedua kanan), Kepala Bekraf Triawan Munaf (kanan), Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Tumiyana (kiri) meresmikan Halal Park di kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (16/4/2019).
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) didampingi Menteri BUMN Rini Soemarno (ketiga kanan), Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (kedua kanan), Kepala Bekraf Triawan Munaf (kanan), Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Tumiyana (kiri) meresmikan Halal Park di kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (16/4/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Wijaya Karya Tbk (Persero) mencatatkan laba bersih sebesar Rp 341,34 miliar pada kuartal I 2019. Pencapaian laba bersih ini tumbuh 58,45 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.

Perolehan laba bersih tersebut ditopang oleh penjualan Wika sebesar Rp6,50 triliun. Adapun kontrak yang berpotensi didapatkan oleh Wika hingga akhir Maret 2019 mencapai Rp 93,43 triliun. 

Hal itu membuat perusahaan konstruksi pelat merah tersebut berpotensi untuk mendapatkan 64,38 persen dari target kontrak mereka pada 2019 yang sebesar Rp 145,11 triliun.

Direktur Utama PT Wijaya Karya Tumiyana mengatakan capaian tersebut karena perseroan menerapkan teknologi berbagai proyek. Saat ini, perseroan tengah mengembangkan Building Information Modelling (BIM) yang  menghasilkan visualisasi, dengan menggabungkan gambaran situasi sekitar proyek dengan desain struktur yang akan dibangun.  

“Berbagai risiko dapat dimitigasi sejak awal serta membantu proses perencanaan yang lebih presisi dari segi biaya, mutu dan waktu,” ujarnya dalam keterangan tulis yang diterima Republika.co.id, Rabu (1/5).

Selain itu, pada kuartal I 2019, perseroan telah meraih kontrak baru sebesar Rp10,91 triliun atau melonjak 62,37 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kontrak baru perseroa  pada kuartal ini baru memenuhi 16,35 persen dari target kontrak baru 2019, yang senilai Rp 66,74 triliun. 

Kontribusi terbesar kontrak baru tersebut, berasal dari sektor energi dan industrial plant sebesar Rp 5,01 triliun, infrastruktur dan gedung sebesar Rp 4,06 triliun, sektor industri sebesar Rp 1,40 triliun dan sektor properti sebesar Rp 443,23 miliar.

Adapaun serangkaian proyek baru yang berhasil diraih Wika antara lain, 1.185 unit logement Wilayah Ouargla – Aljazair, Refinery Development Master Plan (RDMP) Refinery Unit V – Site Development, Balikpapan, serta Hotel T3 Soekarno-Hatta, Tangerang – Banten.

Pada tahun ini, perseroan optimistis dapat mencapai target perolehan laba Rp 3,01 triliun. Target tersebut meningkat tiga kali dari capaian laba pada 2018 sebesar Rp 1,06 triliun. 

“Pertumbuhan laba akan ditopang oleh penjualan yang diproyeksikan sebesar Rp 42,13 triliun hingga akhir 2019,” ucapnya.

Ke depan, perseroan juga optimis terhadap rencana berinvestasi lebih agresif pada lini bisnis energi, properti dan infrastruktur. Kontrak baru yang diperoleh perseroan pada tahun ini ditargetkan tumbuh 32 persen menjadi Rp 66,74 triliun dibandingkan capaian 2018 sebesar Rp 50,65 triliun.

Untuk mencapai target tersebut, Tumiyana telah menyiapkan strategi yang terintegrasi. Dia mengatakan, bisnis Wika pada sektor infrastruktur dan bangunan yang telah ada akan mendukung pertumbuhan pada sektor energi & industrial plant, industri, serta properti.

“Dengan demikian, kontrak baru akan datang dari proyek-proyek investasi kami. Selain itu, investasi di sektor-sektor tersebut akan menciptakan recurring income dan memperbesar rasio laba perseroan,” ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement