REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG — Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menilai perdagangan elektronik (e-commerce) menjadi kunci pengembangan industri kecil menengah (IKM) di masa yang akan datang. Sebab tren perdagangan kedepan adalah nirbatas yang semuanya diakses dengan cepat dan mudah melalui internet.
Kepala Subdirektorat Program Pengembangan IKM Pangan, Barang dari Kayu, dan Furnitur Kemenperin, Ni Nyoman Ambara Eny berharap e-commerce akan menjadi gerbang bagi pelaku IKM melakukan transformasi digital. Hal itu terjadi dalam proses promosi, sistem informasi, pembayaran, serta manajemen relasi dengan pelanggan.
“Semuanya tentu harus dilakukan dengan serba digital. Jadi tentu kita harus mengikuti perkembangan yang ada untuk mempercepat pertumbuhan IKM,” katanya setelah membuka e-Smart IKM 2019 “IKM Go Digital” di Kuta, Bali pada Senin (29/4).
Pelaku IKM
IKM Go Digital di Kuta Bali
Penjualan digital dilakukan melalui sejumlah market place, seperti Shopee, Tokopedia, Bukalapak, dan lainnya. Dalam acara tersebut, market place tadi tampil mengenalkan pelayanan yang diberikan kepada para pedagang daring yang kebanyakan adalah pelaku IKM.
Eny mengatakan, para pelaku IKM harus memahami bagaimana cara mengemas produk dan menjualnya kepada masyarakat. Pihaknya mengedukasi masyarakat melalui e-smart IKM. Program ini bermanfaat untuk meningkatkan kapasitas IKM. Program ini akan memanfaatkan platform digital melalui kerja sama dengan perusahaan startup di Indonesia.
Dengan pembelajaran semacam ini, pihaknya yakin, pelaku IKM akan menyambutnya dengan gembira. Karena dengan pengetahuan tersebut mereka dapat berinovasi untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada para mitranya.
IKM terus berkembang
Stan Shopee dalam acara IKM Go Digital di Bali
Menurutnya, IKM akan terus berkembang di negeri ini. Berdasarkan data sensus ekonomi Badan Pusat Statistik tahun 2016, IKM berjumlah 4,4 juta unit usaha, atau sekitar 99 persen dari seluruh unit usaha industri. Sektor industri mikro, kecil, dan menengah menyerap 10,5 juta tenaga kerja, atau 65 persen tenaga kerja sektor industri secara keseluruhan. Eny mengatakan, IKM adalah tulang punggung perekonomian nasional.
Kemenperin mengapresiasi penyedia teknologi digital yang telah mengedukasi IKM. Mereka berasal dari marketplace, financial technology (fintech), perbankan, serta edukasi digital lainnya. “Sudah saatnya market place di Indonesia dibanjiri oleh produk lokal. Saya berharap para kolaborator berkenan membina IKM setelah selesai acara ini sehingga mereka mendapat akses untuk terus berkembang,” katanya.
Kampus Shopee
IKM Go Digital di Bali
Head of Government Relations Shopee Indonesia Radityo Triatmojo menjelaskan edukasi yang dilakukannya melalui ‘Kampus Shopee’. Ini merupakan upaya mengumpulkan para penjual daring untuk edukasi dan membangun kekeluargaan. Dalam perkumpulan itu mereka diajarkan bagaimana membuat foto produk dan membuat konten menarik agar diburu masyarakat.
“Dengan gambar yang menarik, pengguna internet akan intens mengetahui produk yang kita jual dan semakin yakin untuk membelinya,” kata Radityo.
Dalam kegiatan ‘IKM Go Digital’, pihaknya menampilkan kotak berlampu putih. Barang dagangan diletakkan di dalamnya. Setelah itu difoto menggunakan kamera ponsel.
Gambar tadi dapat diunggah ke market place yang diinginkan. Kemudian dilengkapi dengan penjelasan detil produk dan disertai dengan kata-kata yang memikat, sehingga pengguna internet tertarik untuk membelinya. “Ini salah satu cara kami mengedukasi para penjual,” kata Radityo.
Kampus Shopee dilaksanakan sekali dalam sebulan di setiap kota besar. Pihaknya mempersilakan masyarakat untuk menghadiri momen tersebut untuk menambah wawasan seputar e-commerce.