Senin 29 Apr 2019 18:12 WIB

Garuda akan Pakai Drone untuk Bisnis Kargo

Garuda akan mengoperasikan 100 drone di Indonesia.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nur Aini
Pesawat tanpa awak (Drone). Ilustrasi.
Pesawat tanpa awak (Drone). Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Maskapai Garuda Indonesia akan menggunakan teknologi drone atau unmanned aerial vehicle/ (UAV) untuk memaksimalkan bisnis kargonya. Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha Garuda Indonesia Mohammad Iqbal mengatakan saat ini penjajakan terkait rencana tersebut tengah dilakukan. 

"Garuda Indonesia berencana mengoperasikan hingga 100 unit drone di Indonesia yang merupakan bentuk kerja sama eksklusif bersama Beihang UAS Technology," kata Iqbal, Senin (29/4). 

Baca Juga

Pada tahap awal, kata dia, Garuda Indonesia berencana mengoperasikan sebanyak tiga unit drone berjenis BZK-005 pada Q4 2019. Iqbal mengatakan teknologi tersebut akan diproyeksikan untuk mengangkut beban angkutan kargo hingga mencapai 1,2 ton dengan jarak tempuh mencapai 1.200 kilometer di ketinggian lima ribu meter. 

Dia menilai penggunaan drone menjadi pilihan ideal untuk mengoptimalkan potensi pangsa pasar dan pendapatan kargo udara. "Terutama dalam menghubungkan wilayah remote dengan fasilitas bandara yang terbatas seperti di Maluku, Papua, dan Sulawesi yang kaya dengan marine product," kata Iqbal. 

Iqbal memastikan dengan teknologi tersebut, maskapai akan lebih efisien dalam hal konsumsi bahan bakar sekaligus meminimalkan risiko. Di sisi lain, kata dia, melalui pemanfaatan teknologi UAV tersebut, investasi untuk pengembangan armada menjadi lebih kompetitif jika dibandingkan dengan jenis armada konvensional untuk angkutan kargo udara.

"Melalui teknologi UAV tersebut, Garuda Indonesia akan memiliki kemampuan mengirimkan barang secara door to door yang menjangkau seluruh wilayah nusantara dalam waktu 24 jam," tutur Iqbal. 

Iqbal memastikan saat ini Garuda masih berkoordinasi intensif bersama seluruh stakeholder terkait kajian regulasi hingga tatalaksana operasional teknologi tersebut dapat berjalan lancar. Dia mengatakan proses uji coba teknologi drone dari segi kelaikan bandara, landasan udara, navigasi, kendali lalu lintas udara, meteorologi, dan aspek terkait akan diuji coba pada September 2019. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement