REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- PT Bank Nusa Tenggara Barat (NTB) Syariah mencatatkan realisasi persetujuan prinsip senilai Rp 173,89 miliar dari 1.171 permohonan nasabah. Ribuan nasabah tersebut mengajukan kredit pemilikan rumah (KPR) bersubsidi melalui enam perusahaan pengembang yang ikut pameran properti hingga Ahad (28/4) malam.
Pameran Gelegar Property Expo Bank NTB Syariah tersebut digelar di pusat perbelanjaan Lombok Epicentrum Mal, Kota Mataram, tanggal 26-28 April 2019. Direktur Utama Bank NTB Syariah, Kukuh Rahardjo, Ahad (28/4), menyebutkan realisasi persetujuan prinsip (pre approval) melebihi dari target sebesar Rp 148,5 miliar dengan target total permohonan sebanyak 1000 orang nasabah.
"Hingga penutupan pameran pada Minggu pukul 22.00 WITA, jumlah pemohon sebanyak 1.203 orang, namun 32 tidak disetujui secara prinsip," katanya.
Panitia Gelegar Property Expo Bank NTB Syariah 2019 dengan tema "Teken sekarang, besok dapat rumah" tersebut juga mencatatkan jumlah nasabah baru sebanyak 158 orang, penukaran kartu debit gerbang pembayaran nasional (GPN) 169 nasabah, aktivasi mobile banking 348 orang, dan SMS notifikasi 177 nasabah.
Menurut Kukuh, realisasi persetujuan prinsip tersebut menunjukkan permintaan properti terus meningkat sebagai kebutuhan pokok. "Selain itu, ada juga faktor yang mendukung seperti meningkatnya kesadaran milenial untuk memiliki rumah, program satu juta rumah oleh pemerintah, hingga pesatnya pembangunan infrastruktur serta sarana transportasi," ujarnya.
Ia menjelaskan kegiatan Gelegar Property Expo Bank NTB Syariah sebagai media atau wadah informasi bahwa terdapat program pembiayaan perumahan khususnya dalam program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) Bersubsidi.
Kegiatan tersebut dalam rangka memberikan alternatif bagi masyarakat berpenghasilan rendah yang memiliki kebutuhan akan ketersediaan pembiayaan perumahan bersubsidi. Selain itu, kata Kukuh, sebagai cara menyediakan informasi mengenai developer-developer NTB yang memiliki produk perumahan subsidi terbaik di NTB.
"Pameran tersebut juga dalam rangka peningkatan kontribusi untuk pembangunan ekonomi NTB, khususnya untuk mempermudah inklusi masyarakat untuk memiliki rumah sehat dan modern dengan harga bersahabat," ucapnya.
Kukuh juga berharap pameran properti yang pertama kali dilakukan Bank NTB Syariah tersebut akan semakin mendorong pertumbuhan bisnis bank yang terus menunjukkan trend positif. Hal itu ditandai dengan pertumbuhan aset yang meningkat dari periode Desember 2018 sebesar Rp7 triliun menjadi Rp8,3 triliun pada Maret dan Rp8,6 triliun pada pertengan April 2019.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada Gubernur NTB, PPDP Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Real Estate Indonesia (REI) NTB, dan perusahaan pengembang perumahan yang menjadi mitra sehingga pameran properti tersebut sukses dalam pelaksanaan dan transaksi," katanya.