Sabtu 27 Apr 2019 08:00 WIB

Ekonomi AS Tumbuh 3,2 Persen

Pertumbuhan ekspor naik 3,7 persen, tetapi dinilai isidental.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Friska Yolanda
Departemen Perdagangan AS
Foto: Reuters
Departemen Perdagangan AS

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Ekonomi Amerika Serikat (AS) tumbuh pada tingkat tahunan 3,2 persen di kuartal pertama 2019. Data yang dirilis Departemen Perdagangan menunjukkan tingkat pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) riil itu menunjukkan percepatan ekspansi ekonomi dari tingkat tahunan yang direvisi turun sebesar 2,2 persen pada kuartal keempat 2018.

Peningkatan akselerasi ini sebagian besar didorong oleh ekspor yang kuat dan investasi persediaan swasta. Ekspor naik 3,7 persen pada kuartal tersebut, sementara ekspor neto, diukur dengan ekspor dikurangi impor, memberikan kontribusi 1,03 poin persentase terhadap pertumbuhan PDB kuartal tersebut.

Mengingat ketidakpastian dalam arus perdagangan antara Amerika Serikat dan mitra-mitra dagangnya akibat gesekan yang sedang berlangsung, peningkatan ekspor diyakini bersifat insidental. Pertumbuhan ini bukan kekuatan pendorong abadi bagi perekonomian.

Sedangkan untuk investasi persediaan, kategori lain yang sebagian besar dianggap volatil, persediaan swasta nonpertanian menambahkan 0,67 poin persentase ke pertumbuhan dalam periode tiga bulan. Departemen itu mengatakan percepatan mencerminkan peningkatan persediaan manufaktur untuk industri barang tahan lama dan tak taham lama.

Pertumbuhan pengeluaran konsumen, yang menyumbang lebih dari dua pertiga dari output ekonomi AS. Pertumbuhannya melambat menjadi 1,2 persen dibandingkan dengan kenaikan 2,5 persen pada kuartal terakhir 2018.

Investasi bisnis, sementara itu, lebih kuat dari pada kuartal keempat. akan tetapi, kenaikan investasi tetap nonperumahan melemah ke tingkat tahunan 2,7 persen, turun dari 5,4 persen pada kuartal sebelumnya.

Presiden AS Donald Trump mendukung kinerja ekonomi pada kuartal pertama. “Ini jauh di atas harapan atau proyeksi,” tulis Trump dalam akun media sosial Twitter.

Gedung Putih berusaha mendorong pertumbuhan melalui serangkaian kebijakan, termasuk paket pemotongan pajak 1,5 triliun dolar AS, yang disahkan pada Desember 2017. Para ekonom percaya, stimulus fiskal yang juga mencakup lebih banyak pengeluaran pemerintah akan memuncak pada kuartal ketiga. Mereka memperkirakan PDB akan melambat tahun ini dengan perkiraan pertumbuhan tahunan sekitar 2,5 persen, atau di bawah target 3 persen administrasi Trump. Ekonomi meleset dari target pertumbuhan pada 2018.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement