Kamis 25 Apr 2019 16:41 WIB

Pemerintah Pastikan Stok dan Harga Pangan Aman Terkendali

Kondisi bahan pangan utama di gudang Bulog masih dalam tahap mencukupi.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Nidia Zuraya
bahan kebutuhan pokok di pasar tradisional
Foto: Musiron/Republika
bahan kebutuhan pokok di pasar tradisional

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah memastikan ketersediaan bahan pangan di pasaran tetap terjaga menjelang Ramadhan dan Lebaran. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, pemerintah telah menugaskan Perum Bulog untuk meningkatkan intensitas menyalurkan stok pangan utama yang sudah tersedia di gudang sejak awal tahun.

Menurut Amran, kini Bulog memiliki stok ayam, gula dan beras mencukupi yang dapat digelontorkan di pasar apabila terjadi off season atau paceklik. "Dengan begitu, ke depan, inflasi terjaga," tuturnya ketika ditemui di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (25/4).

Baca Juga

Sementara itu, Direktur Pengembangan Bisnis dan Industri Perum Bulog Imam Subowo mencatat, kondisi bahan pangan utama di gudang Bulog masih dalam tahap mencukupi. Di antaranya beras yang masih berkisar di angka 2 juta ton, gula pasir 57 ribu ton dan daging kerbau 14.300 ton. Selain itu, bawang merah ada di kisaran 26,72 ton, jagung 120 ribu ton dan tepung 500 ton.

Dengan total tersebut, Imam memastikan, masyarakat tidak perlu cemas dengan stok bahan pangan di pasaran saat Ramadhan dan Lebaran nanti. Hanya saja, ia mengakui, bawang putih masih terus menjadi perhatian karena stoknya hanya 0,60 ton. "Maka itu, hanya bawang putih yang sedikit mengkhawatirkan," katanya.

Untuk permasalahan tersebut, Imam menjelaskan, Kementerian Perdagangan telah mengeluarkan izin impor 115 ribu ton bawang putih kepada swasta. Ia berharap, keputusan tersebut mampu menurunkan harga bawang putih yang menurut Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) sudah mencapai Rp 47.850 per kilogram per hari ini.

Imam menjelaskan, pihaknya terus menggenjot intensitas penyaluran pangan inti jelang Ramadhan dan Idul Fitri di berbagai daerah. Hal ini dilakukan seiring dengan potensi peningkatan permintaan pasar. "Umumnya, minimal 10 persen harus naik," katanya.

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Oke Nurwan mengatakan, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk memastikan stok dan harga pangan terkendali. Seluruh eselon 1 di Kemendag kini sedang ke daerah-daerah untuk rapat koordinasi, melakukan pemetaan dan pemantauan.

Oke menuturkan, ada beberapa poin yang menjadi pantauan Kemendag. Selain ketersediaan komoditas, juga kesiapan para pedagang dan distributor. Tidak terkecuali retail modern untuk melihat kondisi stok dan rencana pemasukan stok mereka.

Oke menargetkan, pemantauan tersebut sudah rampung pada 5 Mei. Selanjutnya, tingkat provinsi dapat kembali melakukan pemetaan maupun evaluasi sesuai dengan hasil pantauan yang dilakukan pemerintah pusat. "Dengan begitu, inflasi diharapkan dapat terjaga," ujarnya.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution optimistis, stok dan harga pangan pada Ramadhan dan Lebaran tahun ini akan terkendali. Hal ini mengingat selama dua tahun terakhir, inflasi pada bulan-bulan Ramadhan mencatat pencapaian positif, yaitu 0,39 sampai 0,21 persen. Angka tersebut membaik dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya yang dapat mencapai 0,5 persen.

Begitupun dengan bulan yang ada perayaan Idul Fitri. Menurut Darmin, inflasi pada bulan Lebaran pada 2014 hingga 2016 mencapai di atas 0,9 persen. Inflasi mulai turun secara bertahap pada 2017 menjadi 0,69 persen dan 0,59 persen pada 2018. "Terlihat jelas bahwa pemerintah berhasil mengendalikan inflasi secara bertahap, semakin stabil dan semakin rendah," ujarnya.

Darmin memastikan, pemerintah akan terus mengambil peran dalam menstabilkan harga dengan tetap memperhatikan kepentingan dua sisi, baik produsen maupun konsumen. Sebab, inflasi rendah memang berdampak positif kepada konsumen, tapi tidak untuk petani, pun dengan sebaliknya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement