Kamis 25 Apr 2019 09:32 WIB

Indonesia Dorong Peningkatan Ekspor Kelapa Sawit ke Cina

Cina diharapkan lebih membuka pasarnya untuk produk Indonesia, termasuk kelapa sawit.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Friska Yolanda
Menlu Retno LP Marsudi (kiri) diterima Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, di Balai Agung Rakyat, Beijing, Rabu (24/4/2019) pagi.
Foto: Antara/M Irfan Ilmie
Menlu Retno LP Marsudi (kiri) diterima Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, di Balai Agung Rakyat, Beijing, Rabu (24/4/2019) pagi.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia Retno LP Marsudi melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Cina Wang Yi di Beijing membahas soal kelapa sawit dan berbagai isu lain, Rabu (24/4) waktu setempat. Dalam hal kelapa sawit, Indonesia mengharapkan Cina dapat segera merealisasikan komitmen untuk meningkatkan impor minyak kelapa sawit dari Indonesia.

"Kami mengharapkan agar Cina dapat lebih membuka pasarnya untuk berbagai produk Indonesia, seperti kelapa sawit juga termasuk produk buah-buahan," ujar Menlu Retno di Great Hall of the People, Beijing dalalm rilis pers yang diterima Republika.co.id, Kamis.

Baca Juga

Selain itu, kedua Menlu juga membahas upaya meningkatkan kerja sama, baik pada tingkat bilateral, kawasan maupun multilateral. Dalam kerangka bilateral, Retno mendorong agar nilai perdagangan Indonesia-Cina dapat lebih berimbang. 

Dalam kerangka kerja sama kawasan, kedua Menlu membahas mengenai kerja sama Indo-Pasifik. Retno menyampaikan berbagai inisiatif Indonesia untuk mendorong kerja sama di Indo-Pasifik yang terbuka, inklusif, transparan, menghormati hukum internasional dan sentralitas ASEAN. 

"Menlu Wang menyambut baik peran ASEAN di kawasan, dan arti penting sentralitas ASEAN dalam mengembangkan kerja sama di kawasan dan antar kawasan," ujar Retno.

Terkait dengan kerja sama Indonesia-Cina di tingkat multilateral, kedua Menlu sepakat untuk meningkatkan koordinasi sebagai sesama anggota Dewan Keamanan PBB, khususnya pada masa Keketuaan Indonesia di DK-PBB, bulan Mei 2019. "Saya juga menyampaikan pencalonan Indonesia sebagai Anggota Dewan HAM untuk periode 2020-2022, dan mengharapkan dukungan Cina," ujarnya.

Pertemuan Menlu RI dan State Councilor/Menlu Cina juga mempersiapan partisipsi Wapres RI dalam pertemuan Second Belt Road Forum for International Cooperation (BRF II), 26-27 April 2019 .  Forum tersebut akan membahas kerja sama konektivitas dan dukungan terhadap pencapaian target UN SDGs rencananya akan dihadiri oleh Sekjen PBB dan Kepala negara pemerintahan dari 39 negara, termasuk negara-negara ASEAN.

Secara khusus, di sisi lain, Menlu Cina menyampaikan selamat kepada Pemerintah dan rakyat Indonesia atas suksesnya pelaksanaan pemilihan umum di Indonesia. Retno menyampaikan bahwa pemilihan umum yang baru terlaksana di Indonesia merupakan salah satu yang terbesar di dunia dengan jumlah TPS sekitar 800 ribu dan jumlah partisipasi sekitar 80 persen.

 

 

Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia Retno LP Marsudi dan Menlu Cina Wang Yi melakukan pertemuan bilateral di Beijing, Rabu (24/4). Dok Kemenlu

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement