Senin 22 Apr 2019 22:24 WIB

LinkAja Dorong Kesolidan Holding Perbankan

Masuknya LinkAja dalam holding perbankan diharapkan memperkuat Himbara.

Rep: Novita Intan/ Red: Gita Amanda
INDEF Bhima Yudistira.
Foto: Tahta Aidilla/Republika
INDEF Bhima Yudistira.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sedang merampungkan pembentukan holding perbankan. Bahkan dalam rencananya PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) yang menjadi induk layanan pembayaran online atau payment gateway, LinkAja, akan bergabung menjadi anggota holding perbankan. 

Menurut Ekonom Institue for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira masuknya Finarya menjadi anggota holding perbankan akan semakin memperkuat Bank Himpunan Milik Negara (Himbara), sehingga akan semakin terkoneksi dan terintegrasi sistem pembayaran di Indonesia.

“Bank Himbara tidak lagi mengeluarkan macam e-money, jadi kemungkinan besar pasca pembentukan holding perbankan akan lebih solid. LinkAja semakin terkoneksi dan terintergasi kalau sekarang mungkin ada beberapa ada yang tidak terkoneksi itu wajar karena masih bertahap adaptasi,” ujarnya ketika dihubungi Republika.co.id, Senin (22/4).

Bhima menjelaskan adanya Finarya turut mendongkrang pasar inklusi keuangan khususnya dompet digital. Mengingat selama ini, market share dompet digital asing masih mendominasi ketimbang domestik.

“Jadi keberadaan LinkAja diharapkan bisa menjadi satu pemain baru yang bisa mengalahkan OVO, Gopay,” ucapnya.

Menurutnya selama ini infrastruktur yang diberikan perbankan pemerintah sudah cukup bagus, baik dari akses internet hingga sistem pembayaran. Sekaligus perbankan BUKU 3 dan 4 yang memiliki permodalan besar investasi di bidang IT bisa ditingkatkan, sehingga jadi sistem pembayaran bisa lebih aman dan cepat koneksinya.

“Bank BUMN bisa memberikan paket promo atau diskon untuk mengejar market share OVO atau Gopay,” ungkapnya. 

Dia mengakui pada awal pembentukan fintek digabung menjadi holding perbankan cukup memiliki modal besar dan kesiapan secara matang. Apalagi untuk menggandeng pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan para merchant yang sebelumnya telah bergabung dengan OVO dan Gopay.

“OVO ada 500 merchant yang sudah bergabung sebagian pelaku UMKM. Saya rasa untuk mengejar ketinggalan itu, LinkAja bisa, memberikan satu promo atau diskon dengan kerja sama masif dengan para merchant khususnya pelaku UMKM, jadi memberikan benefit untuk UMKM. Memang tidak murah sistem pembayaran ini, memang mahal,” ucapnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement