REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gunung Agung, Karangasem, Bali kembali mengalami erupsi pada Ahad (21/4). Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Polana B Pramesti memastikan saat ini terus memantau penerbangan di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.
"Kami akan terus mengupdate kondisi terkini mengenai erupsi Gunung Agung, saat ini operasional penerbangan di Bandara Gusti Ngurah Rai Bali masih normal," kata Polana di Jakarta, Senin (22/4).
Polana juga mengimbau kepada seluruh pihak terkait terus melakukan koordinasi untuk memantau penerbangan di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali. Dia meminta untuk terus memonitor erupsi Gunung Agung Bali.
Berdasarkan data dari Badan Geologi, Pos Pengamatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ( PVMBG) Pos Pengamatan Gunungapi Agung, Polana mengatakan erupsi Gunung Agung terjadi pada pukul 18.56 WITA. Erupsi terjadi dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 3.000 meter di atas puncak, angin bergerak kearah barat dengan intensitas tebal.
Polana menegaskan penumpang di bandara Bali tidak perlu panik karena saat ini sudah memiliki proswdur operasional standar jika terjadi vulcanic ash//. "Sebab pemerintah melalui Ditjen Perhubungan Udara tetap mengutamakan keselamatan dan keamanan penerbangan,” tutur Polana.
Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah IV Bali Elfi Amir menjelaskan hasil paper tes semalam sampai pukul 21.30 WITA masih menunjukan negatif. “Memang //vulcanic ash// (VA) pada hari Minggu lebih luas sebarannya tetapi kondisi bandara aman," ujar Elfi.