Sabtu 13 Apr 2019 21:34 WIB

Prabowo: Banyak Kekayaan Indonesia Mengalir ke Luar Negeri

Lebih banyak uang milik warga negara Indonesia yang pergi ke luar negeri.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Didi Purwadi
Pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno mengikuti debat kelima Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4/2019).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno mengikuti debat kelima Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, menilai saat ini Indonesia tidak memiliki strategi pembangunan negara yang baik. Hal ini, kata dia, dapat dilihat dari banyaknya kekayaan Indonesia yang mengalir ke luar negeri.

Ia mengatakan, di dalam Undang-undang Dasar 1945 sudah jelas bahwa negara tidak bisa membiarkan kekayaan nasional mengalir ke luar negeri. Oleh sebab itu, dibutuhkan pengelolaan yang baik terkait kekayaan nasional.

Selain itu, lanjut dia, saat ini lebih banyak uang milik warga negara Indonesia yang pergi ke luar negeri daripada di dalam negeri. Hal ini tentunya merugikan perekonomian Indonesia.

''Ini harus kita ubah. Prabowo-Sandi punya strategi untuk mengubah ini. Kami menilai bangsa ini sekarang menyimpang dari filosofi, kemudian tidak punya strategi pembangunan,'' kata dia dalam debat capres-cawapres terakhir di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4).

Cawapres nomor urut 02, Sandiaga Salahuddin Uno, menambahkan soal kurangnya lapangan kerja yang ada sekarang. Ia mengatakan, setelah melihat dan terjun langsung di lapangan, pertumbuhan ekonomi saat ini belum dirasakan oleh masyarakat.

''Kami merasa bahwa ekonomi harus bertumbuh dengan memberi kesempatan membuka lapangan kerja dan memastikan harga harga bahan pokok terjangkau, sehingga beban hidup terutama yang dirasakan oleh ibu-ibu, masyarakat tidak membebani,'' kata Sandiaga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement