Rabu 10 Apr 2019 13:06 WIB

Pengelolaan Pasar Revitalisasi Belum Sesuai Harapan

Hingga saat ini sebanyak 789 pasar tradisional telah direvitalisasi

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nidia Zuraya
Ilustrasi penjual cabai di pasar tradisional.
Ilustrasi penjual cabai di pasar tradisional.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Koperasi dan UKM meminta kepada seluruh koperasi pengelola pasar tradisional yang telah menjalai revitalisasi untuk meningkatkan kualitas kinerja. Pasalnya, hingga saat ini jenis usaha yang dijalankan koperasi cenderung monoton dan tidak disertai inovasi bisnis.

"Kenyataannya, sebagian besar koperasi pengelola pasar program revitalisasi masih belum sesuai harapan. Ini terlihat dari jenis usaha yang sebagian besar hanya mengandalkan sewa kios dan los, retribusi, dan jasa parkir," kata Staf Ahli Menkop UKM, Herustiati dalam keterangannya diterima Republika, Rabu (10/4).

Baca Juga

Herustiati mengatakan, semestinya, dengan kondisi pasar yang telah jauh lebih baik, koperasi pengelola harus berinovasi dalam mengembangan usaha. Misalnya, seperti distribusi barang dan jasa, jasa akuntansi, permodalan, hingga usaha pengepakan.

Namun, ia mencatat, dari 789 pasar tradisional yang telah direvitalisasi oleh Kemenkop UKM, kinerja sebagian besar koperasi pengelola pasar belum optimal.

Herustiati mengemukakan, program revitalisasi pasar dan penataan sarana usaha kawasan PKL sejatinya telah mendapat apresiasi dari pelaku UKM. Sebab, program itu dinilai telah memperbaiki dan meningkatkan sarana ekonomi yang selaras dengan upaya pemerataan hingga memperluas kesempatan kerja.

"Memang, masih diperlukan peningkatan kualitas manajemen tata kelola terhadap koperasi pengelola pasar rakyat," ujarnya.

Lebih lanjut, kata dia, lewat pengelolaan pasar yang profesional, diharapkan dapat mengubah stigma tentang pasar rakyat. Dari yang semula dianggap kumuh, menjadi bersih, atraktif, dan memberikan tempat yang layak berjualan bagi pedagang.Selain itu, memberikan peningkatan omzet penjualan pedagang maupun penyerapan tenaga kerja.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement