REPUBLIKA.CO.ID, PANGKEP -- Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengapresiasi petani. Hal itu dilakukannya dengan mengunjungi dan memotivasi mereka agar tetap konsisten menekuni profesi tersebut.
“Selama 4,5 tahun pemerintahan Jokowi JK, sejak tahun 2014 kami dipercaya dan tidak pernah menyangka akan menjadi Menteri Pertanian RI. Ada yang bertanya kenapa bisa menjadi menteri. Saya katakan bahwa hanya mengikuti takdir, sayapun tidak pernah menyangka dan yang menentukan adalah Allah SWT”, ujar Amran saat bertemu 15.000 petani, penyuluh, pendamping desa dan santri tani milenial di Stadion Andi Mappe, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, Selasa (09/04).
Amran menyatakan bahwa dirinya adalah Menteri Pertanian RI, bukan Menteri Pertanian Sulsel. “Jangan bikin malu kita sebagai orang Sulsel. Saya niatkan untuk mengabdi kepada negara yang saya cintai. Kalau ada yang mau mengambil hak dan mempermainkan masyarakat kecil khususnya petani, harus berhadapan dengan Mentan”, terangnya.
Bantuan
Menteri Pertanian Amran Sulaiman memberikan motivasi kepada petani di Pangkep Sulsel
Pada acara tersebut Amran memberikan bantuan senilai Rp 34,54 miliar. Bantuan itu berupa kambing 270 ekor, ayam 300 ribu ekor, benih padi inbrida, benih jagung, bibit kelapa 7000 batang, alat dan mesin pertanian (traktor roda dua 30 unit, combine harvester 3 unit, power threser 10 unit dan com shelter 10 unit), serta dana tunai untuk program Kawasan Rumah Pangan lestari (KRPL), Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat (PUPM), Pengembangan Industri Pangan Lokal (PIPL) dan Lumbung Pangan Masyarakat (LPM).
Di tempat yang sama dirinya juga melepas ekspor umbi porong 50 ton senilai Rp. 708,45 juta ke Vietnam dan palm kernel sebanyak 313 ton senilai Rp. 804 juta ke Malaysia, serta mengukuhkan pengurus Gerakan Pemuda Tani Indonesia (GEMPITA) di Kabupaten Maros, Kabupaten Pangkep, Kabupaten Barru dan Kota Pare-Pare.
Sejak tahun 2014 sampai saat ini, Mentan telah menggelontorkan bantuan sektor pertanian ke seluruh kabupaten kota di Provinsi Sulawesi Selatan sebanyak 15 triliun. Ada bendungan senilai 3 triliun dibangun di Pinrang, Palopo dan Jeneponto. Kemudian irigasi tersier 350 ribu ha termasuk di Pangkep. Pertama dalam sejarah ada tenaga bayu di Wajo. Juga Kereta Api dibangun oleh Presiden Jokowi di Sulsel. “Aku datang bukan untuk berjanji tetapi membawa bantuan kepada masyarakat Pangkep, Barru, Pare-Pare dan Maros”, ungkap putra daerah Sulsel ini.
Lebih lanjut Amran menegaskan kebijakan strategisnya yaitu memerangi mafia pangan bersama pihak kepolisian. Di pemerintahan Jokowi JK terdapat 786 mafia pangan, kemudian diproses hukum sehingga masuk menjadi tersangka sebanyak 409. “Tidak ada kompromi, nasib rakyat kecil harus diperjuangkan, ini perintah bapak Presiden”, tegasnya.