REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan rintisan Gojek telah memiliki valuasi 10 miliar dolar AS. Artinya, Gojek sudah berhak menyandang status Decacorn, yakni julukan bagi startup yang memiliki valuasi di atas 10 miliar dolar AS.
Data ini disampaikan dalam laporan lembaga riset internasional CBInsights bertajuk The Global Unicorn Club, Kamis (4/4). Dalam laporan tersebut, Gojek termasuk dalam Decacorn bersama 18 perusahaan lain yang kebanyakan berasal dari Amerika Serikat (AS), di antaranya, Wework, Uber dan Airbnb. Perusahaan digital kecerdasan buatan Toutiao (Bytedance) asal Cina dan perusahaan ondemand GrabTaxi dari Singapura juga termasuk di dalamnya.
Gojek diketahui mendapat gelar decacorn setelah hampir 10 tahun beroperasi. Selama itu, perusahaan yang didirikan Nadiem Makarim ini sudah sembilan kali menggelar putaran penggalangan dana. Dilansir di situs Crunchbase, 24 investor sudah menyuntikkan dana ke Gojek dengan total dana yang dihimpun mencapai 3,1 miliar dolar AS.
Dua investor terbaru yang mengalirkan modal ke Gojek adalah PT Astra International Tbk - TSO Salemba dan Google. Keduanya masuk dalam pendanaan seri F bersama dengan Tencent dan Jd Com pada tahun ini dengan total dana yang terhimpun adalah 1 miliar dolar AS.
Penggalangan dana seri A dilakukan Gojek pada lima tahun lalu. Saat itu, Openspace Ventures dan Capikris Foundation yang menjadi investor. Setahun setelahnya, pada pendanaan seri B, Openspace kembali berpartisipasi yang diikuti dengan DST Global dan Sequioa Capital India.