Kamis 04 Apr 2019 13:17 WIB

Bulog Diminta Naikkan Kuota Serapan Gabah di Indramayu

Hingga saat ini penyerapan hasil panen padi di Indramayu oleh Bulog baru 20 persen

Rep: Imas Damayanti/ Red: Nidia Zuraya
Panen padi. Ilustrasi
Foto: .
Panen padi. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Indramayu Takmid berharap kuota serapan hasil panen raya pertanian di wilayahnya dapat ditambah secara maksimal oleh Badan Usaha Logistik (Bulog). Sejauh ini, kata dia, penyerapan hasil panen di Kabupaten Indramayu oleh Bulog baru mencapai 20 persen dari total produksi yang ada.

“Kalau produksi 1,5 juta ton dampai 1,7 juta ton gabah, kemungkinan yang diserap hanya sekitar 20 persennya saja,” kata Takmid kepada Republika, Kamis (4/4).

Baca Juga

Menurutnya, proses penyerapan hasil panen dipengaruhi oleh target serapan yang dimiliki Bulog. Sehingga pada setiap aktivitas penyerapan yang ada, kemungkinan serapan yang dilakukan Bulog di wilayah tersebut berkisar 190 ribu hingga 200 ribu ton gabah.

Idealnya serapan yang diharapkan Takmid berkisar 50 persen atau sekitar 800 ribu ton hasil produksi. Sementara itu, kontribusi produksi beras di wilayah Indramayu secara nasional mencapai lima persen.

Jumlah tersebut menurutnya capaian yang tinggi mengingat jumlah produksi di keseluruhan Pulau Jawa mencapai 12 persen di level nasional.

Untuk itu dia menjelaskan, jika serapan panen raya yang dilakukan Bulog belum optimal, pihaknya akan menjual bebas gabah paneh ke sejumlah wilayah seperi Bandung, Cirebon, dan Cianjur. “Ini sisa serapannya, mau tidak mau harus kita jual bebas. Karena kan Bulog juga punya target serapan sendiri,” katanya.

Dia menjelaskan, realisasi penyerapan gabah oleh Bulog berada di kisaran harga Rp 3.800 per kilogram sejak Januari hingga 3 April ini. Dari kurun waktu tersebut, jumlah gabah yang berhasil diserap sekitar 135 ribu ton gabah dari 10 hektare lahan yang dipanen.

Takmid menuturkan, di Kabupaten Indramayu sedikitnya terdapat 50 hektare sawah yang akan siap dipanen. Artinya, proses panen dan penyerapan dilakukan secara bertahap.

Dia menyebut, panen raya di Indramayu baru akan dimulai antara bulan April hingga Mei dengan target panen sebesar 1,8 juta ton gabah kering giling (GKG). Sementara itu, lanjut dia, GKG yang berhasil dipanen saat ini jumlahnya baru sekitar 45 persen saja.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement