REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pangsa pasar properti untuk kelas menengah di Kota Bandung masih terbuka lebar. Permintaan hunian di segmen tersebut masih cukup banyak, terutama didominasi kalangan millennial.
Menurut General Manager Marketing Agung Podomoro Park Teddy Kuswana, pangsa pasar properti untuk kelas menengah masih terbuka lebar. Karena, banyak kalangan milenial Bandung yang mendambakan hunian dengan harga terjangkau.
“Kami merespons pasar yang begitu besar ini dengan meluncurkan produk khusus milenial. Karena tren sekarang adalah pengembang menyesuaikan pasar,” ujar Teddy di Bandung, Rabu (3/4).
Teddy mengatakan, pihaknya membidik kalangan atas dengan harga di atas Rp 1,5 miliar. Namun tren saat ini, banyak end user dan investor lebih memilih menahan diri membeli rumah. Mereka diperkirakan menunggu pemilihan presiden usai.
“Padahal selama ini, harga di bawah Rp 1 miliar itu sangat bagus. Makanya, kami juga merespons ini. Kalau nggak, kami akan ketinggalan. Sementara pasar di segmen ini cukup besar,” katanya.
Menurut Teddy, melihat potensi itu, Podomoro membidik kalangan millennial Bandung raya dan Jakarta untuk pengembangan hunian di Podomoro Park Bandung. Pengembangan hunian ini adalah langkah awal Podomoro membidik segmen middle up.
Melihat potensi pasar milenial Bandung dan Jakarta yang cukup besar, kata dia, Podomoro mencoba ikut bermain di segmen pasar ini. Hunian yang ditawarkan tipe 36 hingga 40 dengan kisaran harga di bawah Rp 1 miliar per unit.
"Peminat pasar menengah pada property yang kami tawarkan sangat tinggi. Baru 12 hari atau dua pekan saja ada 100 peminat yang menitipkan uangnya pada kami walaupun belum tahu harganya," katanya.