REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Agung Podomoro Land Tbk mengalami penurunan pendapatan di kuartal III 2019. Perusahaan membukukan penjualan dan pendapatan usaha sebesar Rp 2,92 triliun atau lebih rendah dibandingkan periode yang sama di 2018 sebesar Rp 3,8 triliun.
Kendati demikian, perusahaan optimistis tren penurunan tersebut tidak akan berlangsung lama. Pendapatan usaha pada 2020 diprediksi justru bisa mengalami peningkatan.
"Pendapatan tahun depan tidak akan ada pengaruh. Penurunan pendapatan tahun ini akan turun juga di tahun depan, belum tentu begitu," ujar Direktur APLN, Cesar M Dela Cruz usai Public Expose di Gedung BEI Jakarta, Senin (2/11).
Cesar menegaskan pendapatan perusahaan lebih tergantung pada penyelesaian proyek. Menurut Cesar, saat ini ada tiga proyek yang masih berjalan dan beberapa diantaranya akan diluncurkan pada tahun depan.
Selain itu, peningkatan marketing sales juga diharapkan dapat mendongkrak pendapatan di tahun depan. Menurut Cesar, marketing sales per Oktober 2019 sudah bertambah menjadi Rp 1,5 triliun dari posisi September 2019 Rp 1,3 triliun.
Terkait dengan rencana pemberlakuan PSAK 72, kata Cesar, APLN berharap ketentuan baru tersebut tidak akan berdampak negatif pada penyajian laporan keuangan Perseroan.
"Implementasi PSAK 72 itu masih kami pelajari. Dampaknya belum benar-benar kami pelajari," kata Cesar.
Sebagai informasi, laba bersih APLN pada kuartal III 2019 tercatat sebesar Rp3 miliar. Perolehan tersebut mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama 2018 sebesar Rp328,4 miliar.