REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT PLN (Persero) akan memperluas efektifitas penggunaan kompor listrik – induksi. Salah satu program tersebut diadakan pada Electrizen Cooking Competition di Kelurahan Bekasi Jaya, Mekarjaya, Bekasi Timur
Executive Vice President Corporate Communication and CSR PLN I Made Suprateka menyatakan, program ini tidak hanya menjelaskan efisiensi dan target peningkatan produktifitas, dari penghematan penggunaan energi saja, melainkan ke depannya program ini bertujuan lebih luas.
Langkah pertama, program edukasi melalui kerjasama dengan ibu-ibu penggerak PKK di sejumlah wilayah DKI Jakarta, Bekasi - Jawa Barat, sampai ke Bogor, Jawa Barat dan berjalan secara simultan dari pekan kelima bulan Maret 2019, sampai di akhir bulan April 2019. Hal bertujuan meningkatkan produktivitas rumah tangga perorangan dan juga bagi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) kuliner.
"Jadi kami ingin menyebarkan kebiasaan, sekaligus mengedukasi masyarakat rumah tangga, khususnya rumah tangga yang kerap menggunakan aktifitas masak-memasak di rumah. Di luar rumah tangga perorangan, kami menyasar juga pengusaha UMKM yang bergerak di bidang kuliner,” papar Made dalam siaran pers, Rabu (3/4).
Made berharap program ini akan mengarah pada agenda-agenda bidang terkait di seluruh Indonesia. Prioritas PLN adalah daerah-daerah yang menjadi tujuan wisata kuliner
Mengingat program tujuan destinasi pariwisata di Indonesia, maka sektor turisme pariwisata Indonesia, kini tidak lagi hanya dibangun dengan situs dan pemandangan yang indah, tetapi juga dibangun melalui kebanggaan dan ciri khas kuliner setempat.
"Kami ingin terjadinya sinergi dari sejumlah potensi pariwisata setempat, dapat menjadi bagian terintegrasi, melalui sosialisasi penggunaan kompor listrik induksi. Jadi nantinya kami tidak hanya melakukan demo pada kesempatan electrizen cooking competition saja, melainkan juga menggunakan CSR bersama dengan pemda setempat, untuk menjadikannya sebagai mata rantai yang bisa menghidupkan potensi pariwisata setempat," paparnya.
Ke depan harga kompor listrik induksi ini diharapkan akan semakin murah. Untuk itu, menurut Made, harus ada kontribusi dari pihak lain, supaya program ini berjalan semakin masif, sehingga akan menghasilkan daya saing produk Indonesia. Atau sebaliknya kondisi ini menjadikan kekuatan daya saing untuk mencegah masuknya produk impor. Dengan demikian terjadi penguatan ekonomi, tidak hanya dirasakan oleh masyarakat itu sendiri, akan tetapi dirasakan sebagai efek berganda dari penghematan APBN.