Senin 01 Apr 2019 09:21 WIB

Pekerja Pertamina Serahkan Bantuan Rp 847 Juta ke Palu

Bantuan diberikan oleh serikat pekerja Pertamina kepada kepala desa setempat.

Bantuan Pekerja Pertamina. Serikat pekerja Pertamina menyalurkan bantuan untuk korban gempa Sulawesi Tengah.
Foto: Pertamina
Bantuan Pekerja Pertamina. Serikat pekerja Pertamina menyalurkan bantuan untuk korban gempa Sulawesi Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Teriknya panas matahari tidak menyurutkan semangat rombongan Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) untuk terjun langsung memberikan bantuan kepada masyarakat pascabencana yang melanda Sulawesi Tengah (Sulteng). Bantuan senilai Rp 847 juta diberikan langsung ke kepala daerah setempat.

Baca Juga

Menurut Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sebanyak 2.113 orang korban meninggal dunia akibat bencana gempa, tsunami dan likuifaksi yang mendera Sulteng pada 28 September 2018 lalu. Hal tersebut menginisiasi para Pekerja Pertamina melalui wadah besar FSPPB untuk ikut memberikan bantuan dan kontribusi kepada para korban.

Turut hadir mewakili Bupati Sigi, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Sigi, Henri Kusuma Rombe. Kegiatan penyerahan bantuan tersebut juga dihadiri langsung oleh Direktur Sumber Daya Manusia, Koeshartanto dan Presiden FSPPB, Arie Gumilar.

Program bantuan senilai Rp 847 juta ini diserahkan langsung kepada Bapak Wikrom selaku Kepala Desa Sambo, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.

Presiden FSPPB, Arie Gumilar menjelaskan, kegiatan yang bertajuk Sambo bangkit bersama FSPPB ini merupakan bentuk kepedulian karyawan Pertamina. Bantuan ini murni dari gaji karyawan yang secara ikhlas dikumpulkan untuk saudara sebangsa yang terkena bencana di Sigi.

photo
Serikat pekerja Pertamina menyalurkan bantuan untuk korban gempa Sulawesi Tengah.

Kegiatan tersebut, lanjut Arie mempunyai tiga program, antara lain revitalisasi sarana air bersih karena air bersih sebagai sumber kehidupan yang sangat diperlukan.

Kemudian livelihood yaitu program pelatihan mengedukasi warga dalam pengelolaan Sumber Daya Alam khususnya dibidang perkebunan. Bentuknya produksi sale pisang yang pelatihnya didatangkan dari Pertamina Cilacap. Program ini sudah berproduksi dan diharapkan menjadi sumber penggerak ekonomi Desa Sambo.

“Dilanjutkan dengan educare terhadap anak-anak yang merupakan masa depan bangsa harus tetap mempunyai semangat belajar serta orang tua mereka pun harus mampu bangkit dari keterpurukan akibat bencana yang dialami,” sambung Arie seperti dalam siaran persnya.

Direktur Sumber Daya Manusia, Koeshartanto menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Para Pekerja, kepada FSPPB, untuk kerja keras dan dedikasinya selama ini dalam upaya bantuan dan pemulihan akibat bencana yang terjadi di wilayah Sulteng pada bulan September lalu.

"Kami juga berharap kepada Pemerintah Kabupaten Sigi dan Instansi terkait beserta pihak aparat, dapat terus bersinergi bersama-sama dengan Pertamina agar program bantuan ini dapat memberikan manfaat yang berkesinambungan bagi masyarakat," jelasnya.

Sebagai informasi juga disampaikan bahwa program kegiatan bantuan ini merupakan rangkaian kegiatan FSPPB yang dimulai sejak bulan Oktober 2018 hingga bulan Maret 2019. Dipusatkan di Desa Sambo, Kecamatan Dolo Selatan Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.

Kepala Desa Sambo, Wikrom, memastikan bahwa pemerintahan desa dan warga Sambo berkomitmen untuk terus menjaga program yang diberikan FSPPB.

“Lihat saja, banyak ibu-ibu tertawa senang setelah mendapat pelatihan pembuatan pisang sale. Kan setelah pisangnya diolah, pendapatan mereka pada meningkat," kata Wikrom saat menerima bantuan.

Apresiasi terhadap program FSPPB ini juga muncul dari Pemerintah Kabupaten Sigi. Kepala Dinas PUPR Kabupaten Sigi Henri Kusuma Rombe ST, MT mengatakan, bantuan Pertamina ini sangat bermanfaat bagi masyarakat. Apalagi, aktivitas bantuan Pertamina ini sudah hadir tepat pasca bencana.

"Pertamina yang pertama kali datang dan membuka tenda untuk digunakan kegiatan belajar mengajar," katanya.

Koeshartanto menambahkan, aktivitas Pertamina ini tidak mungkin bisa berjalan lancar tanpa dukungan masyarakat, pemerintah Kabupaten Sigi, serta elemen Kepolisian dan TNI. "Sinergi dan kolaborasi semua elemen ini bersama Pertamina secara perusahaan dan para pekerjanya inilah yang membuat program ini bisa terwujud dan terlaksana dengan baik," kata Koeshartanto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement