Jumat 29 Mar 2019 19:16 WIB

Bank BJB Bukukan Laba 2018 Rp 1,55 Triliun

Total kredit yang disalurkan Bank BJB mencapai Rp 75,3 triliun.

Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Bank BJB yang melaksanakan tugas Direktur Utama Bank BJB Agus Mulyana (ketiga dari kanan) bersama jajaran direksi dan komisaris Bank BJB dalam analyst meeting full year 2018 di Ritz Carlton Hotel, Jakarta, Jumat (29/3).
Foto: Istimewa
Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Bank BJB yang melaksanakan tugas Direktur Utama Bank BJB Agus Mulyana (ketiga dari kanan) bersama jajaran direksi dan komisaris Bank BJB dalam analyst meeting full year 2018 di Ritz Carlton Hotel, Jakarta, Jumat (29/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Bank BJB berhasil membukukan laba bersih pada kinerja 2018 sebesar Rp 1,55 triliun atau tumbuh 28,1 persen year on year. Hasil kinerja itu terungkap dalam analyst meeting full year 2018 di Ritz Carlton Hotel, Jakarta, Jumat (29/3).

Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Bank BJB yang melaksanakan tugas Direktur Utama Bank BJB Agus Mulyana mengatakan, dalam kondisi tantangan ekonomi yang ketat, kinerja Bank BJB justru mengalami pertumbuhan.

Kata Agus, salah satu pemicu dominan raihan laba ini, yakni dari pendapatan bunga bersih. "Pencapaian kinerja Bank BJB yang menggembirakan ini merupakan hasil dari kerja keras kami dan seluruh elemen di Bank BJB,’’ ujarnya di Jakarta, Jumat (29/3).

Prestasi ini, papar dia, merupakan bukti komitmen Bank BJB dalam menggapai pertumbuhan bisnis yang berkualitas dan berkelanjutan. Dari sisi kredit, pihaknya mengalami pertumbuhan sebesar 6,1 persen year on year (yoy). Sepanjang 2018, total kredit yang disalurkan Bank BJB mencapai Rp 75,3 triliun.

photo
Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Bank BJB yang melaksanakan tugas Direktur Utama Bank BJB Agus Mulyana (kiri) dan Pemimpin Divisi Corporate Secretary Bank BJB M As’adi Budiman.

Tidak hanya kredit, sambungnya, catatan positif juga terjadi pada dana pihak ketiga (DPK). Selama 2018, pihaknya menorehkan total dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 87 triliun. Nilai itu, tuturnya, didorong dari pertumbuhan dana murah, yaitu tabungan sebesar 16 persen, sehingga CASA ratio naik dari 46,1 persen menjadi 47,1 persen.

Agus menjelaskan, dalam menunjang pertumbuhan bisnis dan pelaksanaan misinya sebagai penggerak dan pendorong laju perekonomian daerah, Bank BJB berkomitmen untuk terus mendukung program-program pemerintah. Saat ini, papar dia, sebagai agent of development, Bank BJB bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan meluncurkan program One Village One Company (OVOC).

Produk dan layanan Bank BJB, imbuh dia, dapat diakses oleh desa melalui program OVOC, antara lain layanan pengelolaan dana desa, produk dana pensiun yaitu DPLK, layanan agen LAKU PANDAI (Layanan Keuangan Tanpa Kantor Dalam Rangka Keuangan Inklusif) yaitu bjb BiSA, serta berbagai produk dan jasa Bank BJB lainnya.

Selain itu, papar Agus, untuk mendorong pertumbuhan fee based income, Bank BJB melakukan kolaborasi dengan Samsat Provinsi Jawa Barat melalui inovasi program Samsat J’bret (Samsat Jawa Barat Ngabret). Produk dalam program Samsat J’bret ini, antara lain E-Samsat dan T-Samsat, yaitu pembayaran pajak kendaraan bermotor menggunakan produk bank bjb.

Lebih lanjut Agus mengungkapkan bahwa bank bjb bertekad untuk selalu meningkatkan dan mempertahankan kinerja perseroan yang sudah dicapai di akhir tahun 2018. ‘’Kami siap dan optimistis memberikan dan menghasilkan kinerja yang lebih baik lagi di tahun 2019,’’ tandasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement