REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PLTU Lontar Extension yang berlokasi di Balaraja, Tangerang, direncanakan mulai beroperasi pada September 2019. Pembangkit listrik berbahan bakar batu bara dengan kemampuan daya 315 megawatt (MW) ini akan menambah pasokan setrum untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya.
mengatakan saat ini perkembangan pembangunan PLTU ini sudah mencapai 87,86 persen. "PLTU Lontar Extension juga akan mendukung sistem kelistrikan Jawa Bali," ujar dia saat meninjau progres pembanguan PLTU itu, Jumat (29/3).
Di lokasi yang sama, sebelumnya telah beroperasi PLTU Lontar berdaya 3x315 MW. Karena itulah, PLTU yang sedang dibangun ini diberi nama PLTU Lontar Extension.
PLTU Lontar Extension memiliki nilai kontrak sekitar Rp 6 triliun. Pendanaannya berasal dari pinjaman JBIC. "Bila PLTU ini beroperasi September 2019, maka kita bisa menghemat sekitar Rp 300 miliar," ujar Haryanto.
Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Barat PLN Haryanto WS (tengah).
Saat ini PLTU mempekerjakan sebanyak 2.000 orang dengan tenaga kerja asing 41 orang. Setiap tahun, keempat unit pembangkit PLTU Lontar akan membutuhkan pasokan batu bara sebanyak 1,5 juta ton.