REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengelola Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) yakni PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) memutuskan aliran listrik di counter Sriwijaya Air yang berada di Terminal II. Vice President Corporate Secretary Sriwijaya Air Retri Maya mengatakan akibat pemadaman listrik tersebut, maka operasional di counter tersebut dilakukan secara manual.
Retri menjelaskan seluruh proses penerbangan Sriwijaya Air Group semalam (27/3) mengalami keterlambatan karena terjadi penumpukan di counter check in. "Pihak Sriwijaya Air Group berkomitmen untuk tetap melayani seluruh pelanggannya meski melalui proses manual," kata Retri, Rabu (27/3).
Untuk itu, karena pemadaman listrik yang dilakukan oleh pengelola bandara di wilayah Terminal II Bandara Soekarno Hatta maka Sriwijaya Air menyampaikan permohonan maaf. Terutama, atas ketidaknyamanan yang dialami oleh seluruh pelanggannya.
Retri menejelaskan pemadaman listrik tersebut disebabkan oleh adanya tunggakan yang belum dibayar. "Ini diduga terkait adanya kewajiban Sriwijaya Air kepada Angkasa Pura II selaku pengelola bandara," jelas Retri.
Dia mengakui Sriwijaya Air Group memang memiliki kewajiban kepada AP II. Retri memastikan saat ini Sriwijaya Air sedang berupaya keras memperbaiki keuangan perusahaan serta dapat memenuhi seluruh kewajibannya.