REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Senyum mengembang di wajah Nurhayati setelah sekian lama dirinya hanya bisa nyantol atau sambung listrik tetangga, kini dirinya bisa memiliki sambungan listrik sendiri.
"Alhamdulillah, saya senang sekali akhirnya bisa punya listrik sendiri, sudah tidak nyantol lagi dan tidak takut ngejepret, sekarang sudah tidak was-was lagi pakai peralatan elektronik," ujar Nurhayati usai mendapatkan bantuan listrik gratis Pemerintah melalui program Sinergi BUMN.
Nurhayati yang sehari-sehari bekerja sebagai penjahit boneka merasa sangat beruntung dengan adanya bantuan listrik gratis. Kini dirinya bisa mengerjakan pekerjaan baik siang dan malam hari tanpa khawatir.
"Penghasilan saya tiap bulan Rp 500 ribu, dengan adanya listrik milik sendiri saya bisa kerja siang malam, dan semoga penghasilan saya makin meningkat," ujar Nurhayati
Sebelumnya Menteri BUMN mengunjungi Kampung Cibitung Sebrang, Kecamatan Mustika Jaya dan Kecamatan Rawa Lumbu Kota Bekasi, untuk melakukan simbolisasi penyalaan listrik gratis bagi 300 pelanggan yang tersebar di Kota Bekasi. Kunjungan ini merupakan lanjutan dari rangkaian acara Program Sambung Listrik Gratis yang diinisiasi oleh 34 BUMN.
Untuk saat ini ratio elektrifikasi Kota dan Kabupaten Bekasi sudah mencapai hampir 100 persen tapi masih ada 11 ribu kepala keluarga (KK) memperoleh listriknya dari rumah tetangga (nyantol/levering). Karena mereka tidak mampu membayarkan biaya penyambungan listrik sebesar satu juta rupiah.
"Untuk itu melalui program Pemerintah ini kami harapkan bisa membantu warga yang sebelumnya nyantol, sehingga sekarang mendapatkan sambungan listrik secara langsung. Target untuk 2019 ini di wilayah Bekasi, harus sudah tersambung 4.800 KK," kata Direktur regional Bisnis Jawa Bagian Tengah PLN Amir Rosidin saat mendampingi kunjungan tersebut.
Pemasangan listrik gratis ini tentunya meringankan warga yang sebelumnya ketika masih nyantol mereka harus membayar Rp 40 ribu – Rp 50 ribu untuk tiga bola lampu. Tapi sekarang dengan pasang listrik sendiri warga cukup membayar Rp 20 ribu – Rp 30 ribu untuk lampu dan peralatan listrik lainnya tanpa takut ngejepret (putus listrik).
Program ini merupakan program nasional seluruh Indonesia. Di wilayah jawa Barat sudah tersambung 109 ribu rumah. Dari target 235 ribu rumah. Secara nasional sebanyak 1,2 juta kepala keluarga akan memperoleh sambungan listrik gratis secara bertahap.