REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau Wika menyebut pembentukan holding BUMN Perumahan dan Pengembang Kawasan akan molor sambil menunggu momentum Pilpres berlalu. Direktur Utama Wika Tumiyana mengatakan secara teknis tidak ada kendala dalam pembentukan holding yang tadinya ditargetkan rampung pada pertengahan Februari lalu itu.
"Semua persiapan sedang dijalankan, tidak ada kendala kok," katanya di Jakarta, Senin (25/3).
Meski begitu, Tumiyana berharap pembentukan holding itu bisa rampung masa akhir masa Pilpres. "Kita sih harapannya rampung pada masa akhir Pilpres. Jadi begitu Pilpres rampung, mudah-mudahan itu holding juga rampung. Tinggal lihat suasananya saja," tutur Tumiyana.
Holding BUMN Perumahan dan Pengembangan Kawasan akan dipimpin Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional (Perum Perumnas) di mana Wika, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, PT Virama Karya (Persero), PT Amarta Karya (Persero), PT Indah Karya (Persero) dan PT Bina Karya (Persero) akan menjadi anggotanya.
Sebagai persiapan awal melebur dalam Holding BUMN Perumahan dan Pengembangan Kawasan, Wika dan Pembangunan Perumahan (PP) telah sepakat untuk melepas status Persero mereka. Holding BUMN Perumahan dan Pengembangan Kawasan dibentuk sebagai upaya antisipasi pembangunan dan pengembangan kawasan yang akan semakin gencar dilakukan di masa mendatang.
Pembentukan Holding Perumahan dan Pengembangan Kawasan juga dilakukan pemerintah untuk mengatur bisnis yang 'bertumpukkan' antara satu kontraktor dan kontraktor lainnya.