Senin 25 Mar 2019 05:30 WIB

ESDM Bagikan LTSHE dan Buat Sumur Bor di NTT

PLN akan mati-matian untuk memenuhi rasio elektrifikasi 90 persen di NTB.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Dwi Murdaningsih
LTSHE. Warga beraktivitas di dekat rumah adat honai yang telah terpasang  jaringan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE ) di Kabupaten Puncak Jaya, Papua, Jumat (15/3).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
LTSHE. Warga beraktivitas di dekat rumah adat honai yang telah terpasang jaringan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE ) di Kabupaten Puncak Jaya, Papua, Jumat (15/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan pada hari ini, Sabtu (23/3), meresmikan beberapa pembangunan infrastruktur sektor ESDM di Nusa Tenggara Timur (NTT) Tahun Anggaran 2018, yaitu Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU-TS), Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) dan Sumur Bor Air Tanah.

Jonan menjelaskan bahwa rendahnya rasio elektrifikasi di NTT menggerakkan hati Jonan untuk datang langsung melihat kondisi NTT. "Provinsi NTT untuk Rasio Elektrifikasi paling rendah (62 persen), saya memerintahkan PLN akan mati-matian untuk memenuhi 90 persen," kata Jonan.

Baca Juga

Pada tahun 2018, sebanyak 1.034 titik PJU-TS terpasang di Kota Kupang (175 titik) dan Kab. Belu (425 titik). Rencananya, NTT juga akan mendapatkan tambahan PJU-TS 2.000 titik pada tahun 2019.

"Ini 10 persen dari rencana nasional di 2019 sekitar 21.839 titik. Pentingnya supaya jalan-jalan umum lebih terang dan tagihan listriknya lebih hemat," kata Jonan.

Sementara untuk pembangunan LTSHE, Provinsi NTT merupakan salah satu wilayah yang mendapat alokasi pemasangan LTSHE sebanyak 4.284 unit yang tersebar pada 9 Kabupaten, yaitu Ende (89 unit), Flores Timur (555), Lembata (231), Alor (274), Sumba Timur (1.488), Sumba Tengah (532), Timor Tengah Selatan (766), Timor Tengah Utara (115), dan Belu (234).

Khusus pembangunan sumur bor air tanah, pada tahun 2018 telah dibangun sebanyak 11 unit yang tersebar di 5 kabupaten NTT, dengan kapasitas produksi air bersih mencapai 581 ribu m3/tahun, yang mampu melayani sebanyak 25,6 ribu jiwa penduduk.

"Air bersih ini penting sekali. Kalau gak ada lampu bisa pakai lilin untuk penerangan. Tapi, kalau gak ada air bersih, pakai apa? Apalagi banyak daerah NTT sulit air," kata Jonan.

Adapun tiga unit sumur bor lainnya, yaitu di Desa Pura Timur, Kec. Pulau Pura, Kab. Alor, di Desa Bolatena, Kec.Landu Leko, Kab. Rote Ndao dan di Desa Oebela, Kec. Rote Barat Laut, Kab. Rote Ndao, sebelumnya sudah diresmikan pada tanggal 28 Februari 2019 di Rote Ndao.

Selanjutnya, pada tahun 2019, NTT akan mendapatkan tambahan sebanyak 50 unit yang mampu melayani 150 ribu hingga 200 ribu jiwa warga. "Pembangunan tersebut supaya mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat NTT," kata Jonan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement