Sabtu 23 Mar 2019 08:10 WIB

Wall Street Turun Tajam Tertekan Perlambatan Ekonomi Global

Ekonomi zona euro tumbuh moderat.

Wall Street
Foto: AP Photo/Richard Drew
Wall Street

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Saham-saham di Wall Street turun tajam pada penutupan perdagangan Jumat (22/3), karena data ekonomi suram dari negara-negara utama Eropa. Prospek Federal Reserve (Fed) yang berhati-hati terhadap ekonomi Amerika Serikat (AS) menyalakan kembali kekhawatiran perlambatan ekonomi global.

Indeks Dow Jones Industrial Average anjlok 460,19 poin atau 1,77 persen, menjadi berakhir di 25.502,32 poin. Indeks S&P 500 turun 54,17 poin atau 1,90 persen, menjadi ditutup di 2.800,71 poin. Indeks Komposit Nasdaq berakhir turun 196,29 poin atau 2,50 persen, menjadi 7.642,67 poin.

Baca Juga

Sepuluh dari 11 sektor utama S&P 500 ditutup lebih rendah, dengan sektor material dan keuangan masing-masing jatuh 2,99 persen dan 2,77 persen, memimpin penurunan. Sementara utilitas naik sekitar 0,7 persen, satu-satunya sektor yang menguat.

Saham Nike menukik lebih dari 6,6 persen pada penutupan, berada di antara saham yang berkinerja terburuk di Dow. Perusahaan pakaian olahraga AS itu melaporkan hasil kuartalan pada Kamis (21/3) malam, dengan pertumbuhan penjualannya di Amerika Utara gagal memenuhi perkiraan. Saham Boeing jatuh 2,8 persen setelah laporan mengatakan bahwa maskapai penerbangan Indonesia Garuda membatalkan pesanannya untuk 49 pesawat Boeing 737 Max.

Ekonomi zona euro kehilangan momentum lagi pada Maret, hanya berkembang secara moderat karena produsen melaporkan penurunan tertajam mereka selama enam tahun, kata penyedia informasi global IHS Markit pada Jumat (22/3).

Menurut laporan IHS Markit, di Jerman, aktivitas bisnis tumbuh pada tingkat paling lambat sejak Juni 2013 dengan pesanan baru menurun untuk bulan ketiga berturut-turut. Di Prancis, aktivitas bisnis turun untuk ketiga kalinya dalam empat bulan.

Awal pekan ini, Federal Reserve AS juga menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonominya untuk 2019. Bank sentral AS tersebut juga mempertahankan suku bunga acuannya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement