REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masakapai Garuda Indonesia sudah mengajukan pembatalan pemesanan 49 pesawat Boeing 737 Max 8. Setelah adannya pengajuan pembatalan tersebut, Boeing akan menyambangi kantor Garuda Indonesia untuk melakukan negosiasi.
Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara mengatakan hal tersebut berkaitan dengan //pre down payment// yang sudah dibayar Garuda Indonesia kepada Boeing.
“Kita sudah bayar Boeing sebesar 26 juta dolar AS untuk 50 unit, yang masuk satu (Garuda sudah mengoperasionalkan satu Boeing 737 Max 8 yang saat ini sudah dilarang pemerintah untuk diterbangkan sementara),” kata Ari di Plaza Indonesia, Kamis (21/3).
Ari menilai dengan adanya uang muka tersebut, Boeing pasti keberatan untuk mengembalikan begitu saja sehingga akan melakukan negosiasi dengan Garuda. Sebab, kata Ari, jumlah 26 juta dolar AS tersebut merupakan nilai yang signifikan.
Dia membuka kemungkinan jika Garuda Indonesia tetap akan beralih kepada pabrikan selain Boeing. “Kalau beralih mungkin saja kalau negonya //stuck//. Pastinya kita akan risiko kehilangan pre down payment,” tutur Ari.
Hanya saja, Ari melihat kesepakatan dengan pabrikan lain dinilai cukup bagus sehingga Garuda terbuka untuk opsi tersebut. Tapi, kata Ari, pada dasarnya Garuda masih percaya diri dengan Boeing karena sudah sejak Tahun 80-an berdiri.
Sebelumnya, Garuda Indonesia pastikan pimpinan Boeing akan menyambangi kantor Garuda Indonesia untuk melakukan negosiasi soal pemesanan pesawat jeni Boeing 737 Max 8. Ari mengungkapkan sudah menyiapkan negosiasi yang akan dilakukan dengan Boeing.