Rabu 20 Mar 2019 15:33 WIB

170 Ton Daging Kerbau India Masuk Akhir Maret

Balai Karantina Kementerian Pertanian telah memberikan jaminan keamanan daging kerbau

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Friska Yolanda
Daging Kerbau
Daging Kerbau

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 170 ton impor daging kerbau beku asal India segera masuk pada akhir bulan ini. Perum Bulog menyatakan, impor daging dipastikan bebas dari virus penyakit mulut dan kuku (PMK) yang saat ini tengah mewabah di India.

Kepala Bagian Humas Perum Bulog, Teguh Firmansyah, mengatakan, terkait keamanan daging, Kedubes India di Jakarta dan Balai Karantina Kementerian Pertanian telah memberikan jaminan. “Perkiraan kloter pertama kurang lebih 170 ton masuk akhir Maret 2019 secara bertahap ,” kata Teguh saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (20/3).

Baca Juga

Teguh mengatakan, pihaknya tidak dapat menginformasikan asal daerah daging kerbau beku India yang diimpor pada kloter pertama. Menurut dia, ranah Bulog sebagai importir fokus kepada jumlah dan waktu masuk.

Sebagaiman diketahui, beberapa media lokal melaporkan ternak kerbau yang berada tiga negara bagian di India, yakni Punjab, Rajhastan dan Uttar Pradesh terjangkit wabah virus PMK. Menurut Teguh, daging yang diimpor Bulog bukan berasal dari tiga wilayah itu. Dengan begitu, masyarakat tidak perlu khawatir karena daging yang masuk ke Indonesia aman dikonsumsi.

“Tidak ada wabah itu,” ujarnya.

Tahun ini, Perum Bulog mendapat penugasan dari pemerintah untuk mengimpor 100 ribu ton daging kerbau beku asal India. Penugasan tersebut diputuskan dalam Rapat Koordinasi Terbatas di Kementerian Koordinator Perekonomian, Desember 2018.

Sementara impor direalisasikan, Kementerian Pertanian segera mengirim tim surveilans ke India untuk mengecek langsung kondisi virus PMK pada ternak kerbau. Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementan, I Ketut Diarmita, mengatakan, tim akan diberangkatkan dalam waktu dekat. Laporan evaluasi dari tim surveilans untuk impor daging kerbau dari India selama tiga tahun terakhir juga akan dievaluasi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement