REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PT Len Industri (Persero), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, dan PT INKA (Persero) melakukan kerjasama pengembangan bisnis perkeretaapian global di kawasan Asia Pasifik, Afrika, dan kawasan lainnya. Nota kesepahaman kerjasama tersebut ditanda tangani oleh Direktur Utama Len Industri Zakky Gamal Yasin, Direktur Utama Wika Tumiyana, Direktur Utama INKA Budi Noviantoro di Gedung Wika, Jakarta, belum lama ini.
Zakky dalam keterangan resminya mengatakan, transportasi perkeretaapian merupakan core business utama PT LEN. Jadi, ia akan terus mendorong di level internasional.
"Yang kita tawarkan adalah sistem yang terintegrasi, sehingga tidak bisa jika maju sendiri-sendiri. Tahun 2018 kemarin lini bisnis transportasi menyumbangkan 68 persen dari total pendapatan perusahaan," ujar Zakky.
Zakky mengatakan, ketiga BUMN akan berkolaborasi dalam mengikuti tender proyek di luar negeri, khususnya Afrika dan Asia Pasifik. Salah satu kendalanya adalah di bidang permodalan. Proyek sudah ada tetapi fasilitas pembiayaan belum sepenuhnya mendapat dukungan.
Hadir pula dalam acara ini Direktur Pelaksana 1 Indonesia Eximbank Raharjo Adi Susanto, serta Direktur Afrika, Kemenlu RI Daniel Tumpal. Untuk kerja sama ini PT Len Industri akan berperan dalam instalasi dan pengadaan material persinyalan, telekomunikasi, substation (power), SCADA, automatic fare controller, dan portable sliding door untuk perkeretaapian.
Len Industri telah berpengalaman dalam pembangunan transportasi perkeretaapian baik Jalur Utama (mainline) di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera, maupun urban transport seperti LRT Sumatera Selatan, LRT Jakarta, LRT Jabodebek serta APMS / Skytrain Bandara Internasional Soekarno Hatta.
Sedangkan WIKA akan berperan sebagai kontraktor EPC international melingkupi konstruksi pekerjaan infrastruktur, termasuk stasiun, jalan rel, depo dan lainnya. Kemudian INKA dengan ruang lingkup penyediaan sarana perkeretaapian dan transportasi darat, operation, maintenance dan after sales service.