Selasa 19 Mar 2019 08:16 WIB

Saham Boeing Jatuh Lagi

Publik mempertanyakan soal Sertifikasi armada Boeing Jet 737 MAX

SAHAM BOEING. Pialang melakukan aktivitas di New York Stock Exchange, Senin (11/3). Saham Boeing Co anjlok menyusul jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines yang menggunakan tipe 737 MAX 8.
Foto: AP Photo/Richard Drew
SAHAM BOEING. Pialang melakukan aktivitas di New York Stock Exchange, Senin (11/3). Saham Boeing Co anjlok menyusul jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines yang menggunakan tipe 737 MAX 8.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Saham Boeing Co jatuh tiga persen pada akhir perdagangan Senin (18/3) atau Selasa (19/3) pagi. Kejatuhan saham Boeing ini setelah sepasang laporan surat kabar selama akhir pekan menimbulkan lebih banyak pertanyaan tentang proses sertifikasi untuk jet 737 MAX sebelum dua kecelakaan mematikan baru-baru ini.

Sebuah laporan Wall Street Journal pada Ahad (17/3) mengatakan Departemen Transportasi AS sedang menyelidiki persetujuan Badan Penerbangan Federal (FAA) terhadap 737 MAX dan khususnya sistem anti-stall (MCAS).

Baca Juga

Seattle Times secara terpisah melaporkan bahwa analisis keselamatan Boeing terhadap sistem kontrol baru yang dikenal sebagai MCAS (Maneuvering Characteristics Augmentation System) memiliki kelemahan penting, termasuk daya (power) yang diremehkan.

Surat kabar ini juga mengatakan FAA AS mengikuti proses sertifikasi standar pada MAX daripada pertanyaan-pertanyaan tambahan. "Boeing (akan menghadapi) jauh lebih banyak pengawasan daripada proses-proses yang telah dilihat sebelumnya," kata Richard Safran dari Buckingham Research seperti dikutip dari Reuters.

"Inspektur Jenderal Departemen Transportasi AS akan mencari masalah-masalah apa pun berkenaan dengan bagaimana manajemen menangani proses sertifikasi."

Saham perusahaan telah menurun sekitar 10 persen sejak kecelakaan Ethiopian Airlines pada 10 Maret yang menewaskan 157 orang, menghapus hampir 25 miliar dolar AS dari kapitalisasi pasarnya, menurut data Refinitiv.

Ethiopia mengatakan pada Ahad (17/3) bahwa kecelakaan pesawat Ethiopian Airlines memiliki 'kesamaan yang jelas' dengan kecelakaan Lion Air di Indonesia pada Oktober tahun lalu.

Wall Street Journal melaporkan bahwa penyelidikan Departemen Transportasi AS, yang diluncurkan setelah kecelakaan pada Oktober yang menewaskan 189 orang, telah memperingatkan kantor FAA untuk melindungi file komputer.

"FAA akan dipanggil untuk perannya dalam proses sertifikasi dan setiap kontribusi terhadap masalah MCAS," kata Safran.

Senin (18/3) lalu, Boeing mengatakan akan menempatan perangkat lunak yang telah diperbarui ke 737 MAX 8, beberapa jam setelah FAA mengatakan akan mengamanatkan "perubahan desain" di pesawat pada April.

Saham Boeing turun 2,8 persen menjadi 369,20 dolar AS pada awal perdagangan, menjadikannya hambatan terbesar pada Dow Jones Industrial Average.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement