Jumat 15 Mar 2019 22:21 WIB

PGN dan RMI-NU Dorong Peningkatan Hidup Sehat di Pesantren

PGN dan RMI-NI menggelar workshop Pesantrenku Bersih Pesantrenku Sehat.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Gita Amanda
Hidup Sehat di Pesantren. Penyerahan cinderamata dari Ketua PP RMI NU, KH Abdul Ghoffar Rozin, kepada Perwakilan Manajemen PT PGN, Santiaji Gunawan pada pembukaan Workshop Pesantrenku Bersih Pesantrenku Sehat-Mewujudkan Pesantren Sehat Melalui Pola Hidup Bersih.
Foto: Istimewa
Hidup Sehat di Pesantren. Penyerahan cinderamata dari Ketua PP RMI NU, KH Abdul Ghoffar Rozin, kepada Perwakilan Manajemen PT PGN, Santiaji Gunawan pada pembukaan Workshop Pesantrenku Bersih Pesantrenku Sehat-Mewujudkan Pesantren Sehat Melalui Pola Hidup Bersih.

REPUBLIKA.CO.ID, BLORA -- Peduli peningkatan kualitas hidup di lingkungan pondok pesantren (ponpes), PT Perusahaan Gas Negara (PGN) gelar workshop pemahaman kebersihan dan penataan lingkungan para santri. Workshop yang digelar bersama dengan Pengurus Pusat Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdatul Ulama (PP RMI-NU) ini digelar untuk menumbuhkan kesadaran para santri untuk berlaku hidup bersih dan sehat, di lingkungan ponpes.

Melalui kegiatan bertema "Pesantrenku Bersih Pesantrenku Sehat Mewujudkan Pesantren Sehat Melalui Pola Hidup Bersih" ini, para santri digembleng untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan dalam hal kebersihan dan penataan lingkungan ponpes. Workshop diselenggarakan selama dua hari yakni tanggal 15 dan 16 Maret 2019, bertempat di Ponpes Al Hikmah, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

Baca Juga

"Peserta workshop ini merupakan para santri, perwakilan dari ponpes yang berasal dari wilayah Kabupaten Blora, Grobogan, Pati dan Kabupaten Rembang," ujar Ketua RMI-NU, KH Abdul Ghoffar Rozin, dalam keterangan pers, Jumat (15/3).

Materi yang disampaikan dalam workshop ini, jelasnya, antara lain tentang pentingnya kebersihan dan kesehatan lingkungan pondok pesantren. Selain itu juga mengenai teknis penyusunan Standar Operasional dan Prosedur (SOP) dalam menjaga kebersihan lingkungan pesantren melalui pemberdayaan para santri.

RMI-NU jelasnya, berupaya mendorong dan menggulirkan paradigma baru, berupa semangat untuk menjaga kebersihan di lingkungan pesantren. Sehingga para santri diharapkan bisa menjadi pelopor kebersihan dan siap menjadi gugus tugas perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan masing-masing.

Selama ini, jelasnya, para santri di pesantren kerap kali memiliki kebiasaan buruk, berupa kurangnya kepedulian dalam menjaga kebersihan di lingkungan pesantren. Dengan digulirkannya pemahaman baru terkait kebersihan di lingkungan pesantren, maka akan dapat menegaskan citra lembaga pesantren sebagai pionir kebersihan di tengah masyarakat.

"Santri pesantren harus mampu menjadi agent of change (agen perubahan), termasuk dalam membudayakan kebersihan," tegas Staff Khusus Presiden RI Bidang Keagamaan ini.

Sementara itu, Group Head Strategic Stakeholder Mannagement PT PGN Tbk, Santiaji Gunawan menyampaikan kegiatan workshop ini diikuti tak kurang 500 peserta. Kata kunci kunci dalam pelatihan ini adalah menumbuhan dan meningkatkan kesadaran para santri untuk berperilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan pesantren.

Hal ini untuk menjadikan pondok pesantren lebih bersih, sehat dan nyaman dalam rangka menunjang proses pembelajaran dan pendidikan yang efektif dan efesien. Santiaji juga menyambut baik kerja sama yang telah dilakukan dengan RMI-NU ini dan ia berjanji nantinya akan dioptimalkan pada kegiatan-kegiatan selanjutnya.

"PGN akan mensupport dan mendukung, karena sebagai perusahaan negara, mempunyai kewajiban berperan dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat, terutama para santri di pesantren," tegasnya.

Kegiatan ini mendapat dukungan positif dari berbagai pihak termasuk dari pengasuh pondok pesantren Al hikmah. Mereka ingin agar kegiatan ini dapat diselenggarakan juga di pondok pesantren yang lain.

"Ia juga berharap para peserta workshop ini diharapkan juga bisa menularkan pengetahuan tata kelola kebersihan kepada ponpes maupun libgkubgan yang lain," tandasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement